LPEI Bantu Pembiayaan PTDI untuk Ekspor 6 Pesawat ke Filipina

19 Oktober 2023 17:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PTDI melakukan delivery 1 unit pesawat terbang NC212i untuk Ministry of Agriculture and Cooperatives (MOAC) Thailand. Foto: Dok. PTDI
zoom-in-whitePerbesar
PTDI melakukan delivery 1 unit pesawat terbang NC212i untuk Ministry of Agriculture and Cooperatives (MOAC) Thailand. Foto: Dok. PTDI
ADVERTISEMENT
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) membantu pembiayaan untuk ekspor 6 unit pesawat terbang NC212i buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang dipesan oleh Department of National Defense/Armed Forces of Philippines (DND/AFP) Filipina senilai USD 79 juta.
ADVERTISEMENT
Pembiayaan tersebut dilakukan dengan skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National Interest Account (NIA) untuk mendukung industri manufaktur alat transportasi strategis nasional. Dukungan LPEI tersebut tertuang dalam Penandatanganan Perjanjian Pembiayaan Ekspor antara LPEI dan PTDI untuk pengadaan 6 pesawat NC212i yang dilaksanakan pada 18 Oktober 2023 di kantor LPEI, Jakarta.
Direktur Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi, mengungkapkan ekspor 6 pesawat ini merupakan kebanggaan Indonesia karena PTDI dapat memproduksi produk industri strategis yang bernilai teknologi tinggi. LPEI sebagai instrumen pemerintah hadir memberikan solusi pembiayaannya.
“Pembiayaan yang dilakukan LPEI kepada PTDI merupakan wujud negara hadir untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Ekspor pesawat terbang akan meningkatkan reputasi Indonesia di mata global, terutama perusahaan Indonesia yang tergabung dalam industri strategis kedirgantaraan yang sarat dengan teknologi tinggi,” kata Maqin melalui keterangan tertulis, Kamis (19/10).
ADVERTISEMENT
Maqin menjelaskan LPEI melaksanakan program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) dari pemerintah untuk mendukung pertumbuhan industri kedirgantaraan Indonesia agar memiliki daya saing tinggi.
“Hal ini sejalan dengan strategi LPEI untuk memperkuat ekosistem ekspor Indonesia," ujar Maqin.
PKE merupakan mandat yang diberikan pemerintah kepada LPEI untuk menyediakan pembiayaan, penjaminan dan/atau asuransi untuk transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan. Sampai saat ini, LPEI telah menyalurkan program PKE senilai Rp 12 triliun untuk mendukung ekspor lebih dari 80 produk ke lebih dari 100 negara.
Penandatanganan kontrak pengadaan 6 unit pesawat NC212i antara PTDI dan DND Filipina di Quezon City, Filipina (13/4/2023). Foto: PT. DI
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Sumber Daya Manusia PTDI, Wildan Arief, menjelaskan pihaknya mengapresiasi dukungan LPEI dalam program penjualan pesawat terbang NC212i produksi PTDI ke Filipina. Filipina telah memesan pesawat terbang produksi PTDI untuk kedua kalinya, yang merupakan bukti pesawat terbang produksi lokal itu memiliki performa tinggi dan andal.
ADVERTISEMENT
“Kami berharap, adanya solusi pembiayaan dari LPEI dapat menjadi keran pembuka ekspor pesawat terbang produksi PTDI lebih banyak lagi ke negara-negara lain yang pada akhirnya dapat meningkatkan devisa Indonesia. Kami harap PTDI dapat bangkit kembali, terbang tinggi melintasi langit, dan terus berkibar,” kata Wildan Arief.
Pesawat NC212i merupakan pesawat angkut ringan dengan sistem avionik modern full glass cockpit dan autopilot, yang dilengkapi dengan winglet, ramp door dan memiliki ukuran kabin yang luas dibandingkan pesawat sekelasnya.
Sejak 2014, PTDI merupakan satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat NC212i. Hingga saat ini sebanyak 123 unit pesawat NC212 series yang telah diproduksi dan dikirimkan PTDI ke berbagai customer, baik dalam maupun luar negeri, dari total sebanyak 606 unit populasi pesawat NC212 series di dunia.
ADVERTISEMENT
Perjanjian pembiayaan LPEI terhadap PTDI merupakan pemberian fasilitas ketiga yang dilakukan LPEI sejak 2018 lalu. Sebelumnya, LPEI telah memberikan dua fasilitas modal kerja ekspor untuk mendukung pelaksanaan kontrak PTDI dengan Nepal berupa 1 unit CN235-220 Military Transport senilai USD 30 juta dan kontrak PTDI dengan Senegal berupa 1 unit CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) senilai USD 24 juta, yang mana kedua unit pesawat tersebut telah berhasil dikirimkan pada tahun 2021.