Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
LPEM UI: Sawit RI Jadi Berkah Buat Malaysia hingga Belanda
23 Agustus 2023 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam paparannya, Eugenia menjelaskan rata-rata impor minyak sawit Malaysia dari Indonesia setiap tahunnya dari tahun 2010-2022 adalah sebesar 934.067 ton. Khusus tahun 2021, impor minyak sawit Malaysia dari Indonesia bahkan mencapai 1.015.239 ton.
Sementara impor Belanda dari Malaysia sebesar 638.219 ton di tahun 2021. Impor Negeri Kincir Angin yang langsung dari Indonesia di tahun 2021 hanya 265.058 ton. Dari data tersebut besar kemungkinan seluruh minyak sawit yang dijual Malaysia ke Belanda berasal dari Indonesia.
"Itu menunjukkan, intinya bahwa Malaysia dan Belanda menerima rezeki yang sangat besar dari kegiatan ekspor impor ini. Apakah yang diekspor ke Belanda, apakah produk sepenuhnya dari Indonesia kurang tahu juga, tapi intinya (menguntungkan Malaysia dan Belanda) seperti itu," katanya saat workshop wartawan GAPKI di Green Forest Bandung, Rabu (23/8).
ADVERTISEMENT
Eugenia menjabarkan, dalam perdagangan minyak sawit dunia, terdapat 62 negara yang melakukan ekspor namun tidak memproduksi sendiri, alias menjadi negara perantara. Contoh yang dia sebutkan adalah Belanda. Dengan begitu, ada 62 negara yang mendapatkan berkah dari produksi sawit Indonesia.
Meski hanya sebagai negara perantara, Belanda mampu menguasai perdagangan global sehingga harga minyak sawit dunia mengacu pada harga Rotterdam. Sehingga meski bukan negara produsen, Belanda bisa mendapatkan untung besar dari negara produsen sawit seperti Indonesia.
Meski sawit Indonesia juga dinikmati Belanda, Eugenia menegaskan hal ini bukan menjadi kerugian Indonesia karena Indonesia juga mengacu pada harga Rotterdam sebagai acuan perdagangan sawit dunia.
"Kerugian enggak ada, jadi karena sistem perdagangan itu tidak kita kuasai sendiri. Belanda itu punya kekuasaan untuk melakukan jasa perdagangan, itu kalau kita enggak punya. Jadi tidak dirugikan," tegasnya.
ADVERTISEMENT