LPPOM MUI Catat 15.273 Usaha Sudah Bersertifikasi Halal di 2022, Naik 48 Persen

17 Januari 2023 14:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penutupan Festival Syawal LPPOM MUI 2022. Foto: Dok. LPPOM MUI.
zoom-in-whitePerbesar
Penutupan Festival Syawal LPPOM MUI 2022. Foto: Dok. LPPOM MUI.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Muti Arintawati mencatat jumlah produk yang mendapatkan sertifikasi halal sebanyak 297.308 selama tahun lalu. Sementara jumlah usaha yang sudah mendapat sertifikasi halal di 2022 sebanyak 15.273 atau naik 48 persen diandingkan 2021.
ADVERTISEMENT
“Pelaku usaha yang mendaftar melalui aplikasi SiHalal dengan memilih LPPOM MUI sebagai Lembaga Pemeriksa Halal selama tahun 2022 mengalami kenaikan 48 persen (dari 7.331 usaha) menjadi sebanyak 15.273 usaha,” papar Muti pada Media Gather LPPOM MUI, Jakarta, Selasa (17/1).
Muti menyampaikan, pencapaian tersebut membantu pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen halal terbesar di Indonesia. “Ini memang target LPPOM selama 34 tahun, kami sangat mendukung program pemerintah, jangan sampai Indonesia hanya jadi konsumen, meskipun bahan baku banyak impor, tapi kita ingin (RI) menjadi pusat halal dunia,” tuturnya.
Restoran 1945, Fairmont Jakarta resmi mengantongi sertifikat halal Foto: Dok.FairmontJakarta
Salah satu inisiatif untuk mendukung aspirasi pemerintah tersebut dilakukan lewat program sertifikasi halal gratis bersama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk halal (BPJPH). Pada acara tersebut, 1 juta kuota sertifikat halal akan dibagikan, khususnya untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
ADVERTISEMENT
“1 juta (sertifikat halal) BPJPH dan LPPOM MUI gratis dengan target UMK, dengan mekanisme pernyataan pelaku usaha (self-declare),” ujarnya.
Namun, Muti tidak menampik untuk mencapai posisi sebagai produsen halal terbesar sedunia, terdapat tantangan nyata yaitu dari sisi pendataan. Ia menjelaskan banyak produk halal yang tidak tercatat, terutama produk yang diekspor.
Muti menegaskan pihaknya sedang mendorong penataan ulang data produk halal di Tanah Air, agar pendataan produk halal lebih mudah serta berasal dari satu sumber.
“Kami lihat kelemahan Indonesia dari sisi database, banyak produk-produk kita yang tidak recorded sebagai produk halal, padahal sudah mendapatkan sertifikasi,” lanjutnya.
Pada Senin (16/1), Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Singapura Halimah Yacob di Istana Presiden Singapura.
ADVERTISEMENT
Ma'ruf menyampaikan selain membawa misi untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai pusat ekonomi, secara khusus Indonesia juga akan berupaya untuk menjadi pusat produsen halal terbesar di dunia.
“Saya ingin membangun, menyampaikan Indonesia akan membangun kerja sama dengan Singapura. Dan mengharapkan Singapura akan mengambil peran dalam, ikut berinvestasi di bidang produk halal Indonesia,” paparnya.
***
Saksikan konten game changer kumparan mulai 18 Januari - 22 Maret 2023 di berbagai platform kumparan.