LPS Siapkan Dana Rp 1,2 Triliun Buat Bayar Simpanan Nasabah BPR Bangkrut

Ilustrasi lembaga penjamin simpanan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyiapkan dana senilai Rp 1,2 triliun untuk menyelamatkan simpanan nasabah di tahun ini.

Anggota Dewan Komisioner LPS, Didik Madiyono, mengatakan hingga LPS sudah menggelontorkan dana senilai Rp 300 miliar untuk membayar klaim nasabah di 12 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang dicabut izinnya oleh OJK.

"Jangan khawatir, uang LPS lebih dari cukup. Dari 12 BPR itu dari data baru kepakai Rp 300 miliar. Tahun ini kita anggarkan Rp 1,2 triliun. Kalaupun nanti kurang masih ada Rp 225 triliun aset LPS yang meng-cover itu," kata Didik dalam konferensi pers di kantornya, Senin (28/5).

Didik melanjutkan, saat ini ada investor besar yang tertarik membantu LPS menyelamatkan BPR sakit. Mulanya, ada empat investor tertarik untuk mengakuisisi empat BPR yang diambil alih oleh LPS. Namun, tiga investor memutuskan untuk menarik diri, sehingga hanya tersisa satu investor.

"BPR nya siapa nanti deh bocorannya. Jadi kira-kira DPK-nya Rp 126 miliar. Jadi LPS bisa hemat Rp 126 miliar karena diambil alih investor," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa menyebut tutupnya BPR bukan mengindikasikan ekonomi yang memburuk.

"Lima bulan terakhir ini ada 12 BPR yang tutup, hal tersebut lebih banyak dari kelemahan manajemen atau ada tindak pidana perbankan yang dilakukan oleh para pengurus BPR,” kata Purbaya.

Berikut daftar BPR yang tutup di awal tahun:

1. BPR Wijaya Kusuma

2. BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda) 3. BPR Usaha Madani Karya Mulia

4. BPR Pasar Bhakti Sidoarjo

5. BPR Purworejo

6. BPR EDC Cash

7. BPR Aceh Utara

8. PT BPR Sembilan Mutiara

9. PT BPR Bali Artha Anugrah

10. BPRS Saka Dana Mulia

11. BPR Dananta

12. BPR Bank Jepara Artha