LPS Ungkap Ada Dua Bank yang Bangkrut Tahun Ini, Ini Daftarnya

3 November 2023 18:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: Dok. LPS
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: Dok. LPS
ADVERTISEMENT
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan ada dua bank yang bangkrut di tahun 2023. Kedua bank itu adalah Bank Perkreditan Rakyat Bagong Inti Marga (BPR BIM) dan Perusahaan Umum Daerah Bank Perkreditan Rakyat Karya Remaja Indramayu (BPR KRI).
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan BPR BIM memiliki 2.907 nasabah dan simpanan Rp 13,64 miliar. Adapun sebanyak Rp 13,14 miliar simpanan telah diganti oleh LPS.
Kemudian BPR KRI tercatat memiliki lebih dari 25.000 nasabah dengan total simpanan Rp 285 miliar. Hingga saat ini, LPS baru mencairkan Rp 248 miliar simpanan nasabah.
"LPS bergerak sangat cepat untuk mengembalikan dana nasabah. Jadi kita perlu menjaga kredibilitas LPS maupun kredibilitas jaminan penjaminan perbankan," kata Purbaya dalam konferensi pers KSSK di Kantor Pusat BI, Jumat (3/11).
Purbaya mengeklaim LPS sangat kaya, karena memiliki aset senilai Rp 210 triliun. Aset itu nantinya akan digunakan untuk menalangi jika ada bank yang bangkrut.
"LPS cukup kaya, sekarang itu asetnya Rp 210 triliun. Cukup menjaga stabilitas sistem untuk menalangi bank kalau ada masalah," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Mulanya, Purbaya mengetahui kasus BPR KRI dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kemudian, Purbaya langsung menggerakkan anak buahnya di LPS untuk melakukan investigasi yang mendalam.
Sayangnya, dari hasil investigasi itu tidak ada yang bisa diselamatkan. Pasalnya, sistem manajemen BPR KRI sangat berantakan.
"Sistem manajemen dari atas sampai bawah berantakan semua. Percuma kalo saya kasi uang pasti ilang lagi," ungkap Purbaya.
Purbaya juga mengetahui aksi demonstrasi yang dilakukan nasabah BPR KRI karena uangnya tak bisa diambil. Untuk itu, ia segera mengambil langkah tegas yakni melikuidasi BPR KRI usai OJK memberikan surat keputusan.
"Kita likuidasi banknya, karena bank uangnya udah nggak ada lagi," tegas Purbaya.
Ketua LPS Purbaya Yudhi Sadewa dengan Nasabah BPR KRI Sudiro di Indramayu, Rabu (25/10/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Menurut Purbaya, jatuhnya BPR di Indonesia bukan disebabkan oleh ekonomi yang memburuk. Melainkan masalah manajemen bank.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan sebeumnya, Purbaya menegaskan bakal menindak pelaku kejahatan perbankan. Bahkan, Purbaya tak segan-segan mengejar pelaku sampai hidupnya susah.
“Kami akan menimbulkan efek jera, jadi nanti pihak-pihak yang mencuri bank tersebut tidak akan bisa lari. Saya sudah banyak hire lawyer baru di LPS untuk bisa mengejar mereka sampe mereka hidupnya susah,” kata Purbaya.
Purbaya melanjutkan, pihaknya Tengah menyelidiki pihak-pihak terkait yang membuat BPR KRI bangkrut. Mulai dari Direktur Utama hingga pemilik modal BPR KRI.
"Untuk bank yang Indramayu (BPR KRI) kami juga sedang selidiki selain Dirutnya yang kena, apakah pemilik modalnya yang kemarin itu bisa enggak kita kejar. Kami akan lihat di sisi belakangnya kalau ada petunjuk seperti itu pasti kami akan proses dan mereka enggak bisa lari," katanya.
ADVERTISEMENT