LPS Was-was Tabungan di Atas Rp 5 Miliar Anjlok

30 Januari 2024 17:46 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan LPS Purbaya Yudhi Sadewa di Indramayu, Rabu (25/10/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan LPS Purbaya Yudhi Sadewa di Indramayu, Rabu (25/10/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, mengakui melambatnya pertumbuhan tabungan di atas Rp 5 miliar. Tren penurunan ini terjadi sejak akhir tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Pada 2023, LPS mencatat tabungan di atas Rp 5 miliar tumbuh 14 hingga 15 persen. Namun, di Januari tahun ini hanya tumbuh 3,51 persen.
“Tabungan di atas Rp 5 miliar kalau kita lihat trennya turun terus dari akhir tahun lalu sampai sekarang trennya turun terus," kata Purbaya dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (30/1).
Menurut Purbaya, mayoritas pemilik tabungan di atas Rp 5 miliar adalah korporasi. Dia mengaku was-was dengan tren melambatnya pertumbuhan tabungan jumbo itu.
“Dugaan kami ini sebagian besar adalah korporasi. Kita juga takut, apakah ini menandakan mereka enggak punya duit,” ungkap Purbaya.
Di sisi lain, Purbaya menduga tren pemakaian uang korporasi sudah beralih. Mereka lebih suka memakai uang sendiri untuk melakukan ekspansi bisnis ketimbang melakukan pinjaman di bank.
ADVERTISEMENT
"Tren pemakaian uang korporasi beralih memakai uang sendiri untuk ekspansi usahanya dibandingkan dengan pinjam di bank apalagi bank luar negeri, atau dana dolar karena bunga luar negeri mahal,” tutur Purbaya.