LRT Jabodebek Kini Punya Sistem yang Bisa Baca Kepadatan Penumpang

24 Oktober 2024 13:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang menaiki kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek menuju Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Selatan, Selasa (9/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang menaiki kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek menuju Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Selatan, Selasa (9/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Didiek Hartantyo, meninjau Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas BNI. Selain itu, dia juga meninjau sistem canggih di LRT Jabodebek yang bisa membaca kepadatan penumpang crowd detection system.
ADVERTISEMENT
Didiek mengatakan, crowd detection system merupakan sebuah sistem inovatif yang memantau kepadatan dan pergerakan penumpang secara real-time guna menjaga kelancaran arus penumpang dan meningkatkan keamanan. Sistem ini memungkinkan pengelola stasiun untuk segera merespons situasi jika ada kepadatan yang berlebihan, sehingga kenyamanan pengguna tetap terjaga.
“Stasiun Dukuh Atas BNI merupakan salah satu simbol dari komitmen KAI dalam menyediakan transportasi publik yang terintegrasi serta tidak hanya ramah pengguna, tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas dan inovasi teknologi untuk memastikan pengalaman yang lebih nyaman dan aman,” ujar Didiek dalam keterangannya, Kamis (24/10).
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Didiek Hartantyo, meninjau Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas BNI. Foto: LRT Jabodebek
Selain itu, fasilitas-fasilitas lain seperti ruang ibu menyusui, water station, serta fasilitas yang ramah bagi pengguna berkebutuhan khusus, menjadi contoh dari komitmen KAI untuk terus berinovasi dalam memenuhi kebutuhan semua segmen masyarakat.
ADVERTISEMENT
“LRT Jabodebek tidak hanya menawarkan transportasi yang cepat dan efisien, tetapi juga mencerminkan upaya KAI untuk terus berinovasi dalam menciptakan solusi transportasi yang ramah lingkungan. Kami akan terus menjaga komitmen ini agar dapat melayani masyarakat dengan lebih baik,” jelasnya.
Dengan beroperasi secara otomatis tanpa masinis menggunakan sistem CBTC Grade of Automation level 3, LRT Jabodebek diharapkan akan terus memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan transportasi massal yang inovatif dan terintegrasi di kawasan Jabodebek.
Stasiun Dukuh Atas BNI menjadi salah satu contoh integrasi antarmoda transportasi. Pengguna dapat dengan mudah berpindah antar moda transportasi seperti Commuterline, Kereta Bandara, Transjakarta, dan MRT Jakarta. Integrasi ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga berperan penting dalam mengurangi kemacetan di ibu kota dan memudahkan mobilitas masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sejak mulai beroperasi hingga bulan Oktober 2024, LRT Jabodebek telah melayani 20.789.279 pengguna. Dengan rata-rata pengguna weekday pada bulan Oktober sebanyak 81.932 dan rata-rata pengguna pada akhir pekan mencapai 43.644, LRT Jabodebek terus berkembang menjadi solusi transportasi massal yang semakin diminati masyarakat.
Rata-rata pengguna yang melakukan tap in dan tap out di Stasiun Dukuh Atas BNI pada hari kerja di bulan Oktober mencapai 22.735 pengguna per hari, sedangkan pada akhir pekan mencapai 18.863 pengguna per hari.