LRT Jabodebek Tingkatkan SOP Penanganan Keadaan Darurat Penumpang

27 Oktober 2024 14:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang menaiki kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek menuju Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Selatan, Selasa (9/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang menaiki kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek menuju Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Selatan, Selasa (9/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
LRT Jabodebek memastikan keamanan dan keselamatan penumpang selama menggunakan moda transportasi publik tersebut. Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochammad Purnomosidi, mengatakan bahwa pihaknya menggelar simulasi untuk pengujian dan penyempuranaan standard operating procedure (SOP) penanganan keadaaan darurat.
ADVERTISEMENT
"Kolaborasi dengan instansi seperti BPBD, Dinas Kesehatan, dan aparat keamanan membantu memastikan kesiapan seluruh pihak untuk bertindak cepat dan efektif dalam situasi darurat. Keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami," ujar Purnomosidi dalam keterangannya, Minggu (27/10).
Pada Jumat (25/10), LRT Jabodebek mengadakan simulasi tanggap darurat di Stasiun Pancoran pukul 23.00 WIB atau setelah layanan operasional berakhir. Purnomosidi menjelaskan, simulasi bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh tim operasional serta memastikan komunikasi antarunit berjalan dengan lancar saat menghadapi keadaan darurat.
Dalam simulasi tersebut, respons setiap unit, mulai dari petugas lapangan hingga pusat kendali, diuji dalam menangani insiden anjloknya kereta serta melakukan evakuasi penumpang.
Sejumlah petugas gabungan dari DJKA, BPBD DKI Jakarta, Badan SAR Nasional melakukan evakuasi penumpang yang mengalami luka pada simulasi tanggap darurat di Stasiun LRT Jabodebek, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10/2024) dini hari. Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
Tim LRT Jabodebek juga diuji terkait kecepatan dan ketepatan dalam melaporkan kejadian, berkoordinasi dengan pihak eksternal, serta memberikan pertolongan pertama kepada penumpang yang terluka, termasuk penanganan bagi penumpang dengan luka berat dan ibu hamil yang mengalami keguguran.
ADVERTISEMENT
Selama simulasi berlangsung, seluruh petugas operasional menjalankan perannya masing-masing sesuai standar operasional prosedur yang telah ditetapkan.
Proses evakuasi dilakukan dengan mengutamakan keselamatan penumpang, serta bekerja sama dengan tim medis untuk memberikan penanganan awal bagi penumpang yang mengalami luka ringan, luka berat, dan ibu hamil yang membutuhkan penanganan khusus. Selain itu, petugas pengawalan kereta memastikan tidak ada penumpang yang tertinggal atau terjebak selama proses evakuasi.
“Pada akhirnya, keselamatan dan kenyamanan penumpang adalah prioritas utama kami, dan kami ingin memastikan bahwa setiap perjalanan dengan LRT Jabodebek dapat memberikan rasa aman kepada para pengguna,” tambah Purnomosidi.
Sejak mulai beroperasi, LRT Jabodebek telah mencatat perkembangan signifikan dengan melayani total 20.948.069 pengguna hingga 24 Oktober 2024. Dengan rata-rata jumlah penumpang harian mencapai 81.650 di hari kerja dan 43.644 pada akhir pekan, layanan LRT Jabodebek terus berupaya memenuhi harapan masyarakat akan transportasi publik yang aman, nyaman, dan andal.
ADVERTISEMENT