Luhut Bakal Kumpulkan Mendag dan Bapanas Bahas Persoalan Minyak Goreng

15 April 2023 19:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan usai menemani Presiden Jokowi untuk menerima kunjungan eks PM Inggris Tony Blair di Istana Jakarta, Rabu (19/10/2022). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan usai menemani Presiden Jokowi untuk menerima kunjungan eks PM Inggris Tony Blair di Istana Jakarta, Rabu (19/10/2022). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan bahwa Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan akan memanggil kementerian/lembaga terkait untuk membahas tentang minyak goreng.
ADVERTISEMENT
Persoalan yang akan dibahas adalah terkait pasokan MinyaKita yang mulai terbatas hingga kebijakan Domestic Market Obligation (DMO). Sejatinya pertemuan ini sudah diagendakan, namun batal digelar.
"Pak Luhut mungkin yang akan mengkolaborasikan seluruh kementerian lembaga. Harusnya Minggu lalu, tapi enggak jadi karena mugkin lagi keluar, mungkin waktu dekat akan dikumpulkan lagi," kata Arief kepada awak media saat pembagian bantuan ayam dan telur di Bekasi, Sabtu (15/4).
Persoalan pasokan MinyaKita memang menjadi perhatian Kemendag. Saat ini, pemerintah sedang menghitung lagi kebijakan DMO agar pasokan MinyaKita dalam negeri mulai stabil.
"Itu nanti termasuk DMO, DMO 1 banding 9, 1 banding 6. Ke depan mungkin akan 1 banding 4," jelas Arief.
Bapanas, kata Arief, telah memanggil para produsen minyak goreng untuk membuat kesepakatan berapa volume minyak goreng yang bisa mereka sediakan.
ADVERTISEMENT
Namun, kata Arief, MinyaKita harus tetap dijaga pasokannya agar tidak berlebih. Sebab, para produsen yang juga menjual minyak goreng premium mengalami kerugian karena konsumen beralih ke MinyaKita.
"Yang sudah disepakati itu sekitar 29 juta liter, kita bagi untuk Bulog dan ID Food supaya pemerintah melalui BUMN pangan punya stok" pungkas dia.