Luhut Beberkan Ada Pejabat Tinggi Pertamina Dipecat Jokowi

9 Maret 2021 20:05 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan Pantau Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Foto: dok. PT KCIC
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan Pantau Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Foto: dok. PT KCIC
ADVERTISEMENT
Pemerintah nampaknya cukup serius dengan gerakan cinta produk dalam negeri. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada pejabat tinggi Pertamina yang baru-baru ini dipecat langsung oleh Presiden Jokowi. Penyebabnya tidak lain karena Pertamina masih saja menggunakan produk impor padahal Indonesia sudah bisa memproduksi secara mandiri.
ADVERTISEMENT
“Bikin pipa, tadi Pertamina. Pertamina itu ngawurnya minta ampun. Masih impor pipa padahal bisa dibuat di Indonesia. Bagaimana itu? Ada pejabat tinggi Pertamina itu kemarin dipecat presiden langsung,” ujar Luhut pada Rakornas BPPT, Selasa (9/3).
“Ditanya alasan saya. Alasan saya TKDN. Kamu cek saja siapa yang diganti itu,” sambungnya.
Luhut membeberkan selama ini belanja barang impor yang dilakukan Indonesia nilainya mencapai Rp 1.300 triliun. Padahal menurut Luhut, andai saja dari total belanja barang impor tersebut, sebanyak 50-60 persennya bisa digunakan untuk membeli produk dalam negeri maka hal itu akan menciptakan jutaan lapangan kerja. Sebab permintaan produk dalam negeri akan meningkat.
“Menciptakan penghematan dan kemajuan anak bangsa,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo didampingi Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama saat meninjau kilang PT TPPI, di Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12). Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
Melihat fakta tersebut, Luhut pun mengatakan pemerintah telah mengambil langkah tegas untuk berkomitmen menaikkan penggunaan komponen dalam negeri. Bahkan Luhut pun mengaku ia yang menyarankan pada Jokowi agar memecat oknum yang tidak mau memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri.
ADVERTISEMENT
“Jadi saya bilang, kalau nanti ada kita ketahuan Pak Presiden, bapak harus memecat. Mengganti orang itu. Karena kalau tidak, kita ini semua beragama tapi pada hakekatnya kita mengkhianati apa yang kita yakini dengan berbohong, menipu, dan sebagainya,” ujarnya.
Menurut Luhut, penggunaan produk dalam negeri merupakan wujud profesionalisme. Sayangnya Luhut menganggap banyak anak muda sekarang memandang sebelah mata soal profesionalisme hanya demi uang.
“Jadi saya sedih kadang-kadang melihat anak muda itu, maaf istilah saya melacurkan profesionalismenya hanya sekadar gini (uang) saja. Bertameng di belakang kesalehannya sesuai agamanya masing-masing. Padahal dia maling,” tandasnya.