Luhut Beberkan Jokowi Bakal Groundbreaking PLTA 1.400 MW di Kalimantan

1 Februari 2023 16:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi menghadiri Mandiri Investment Forum di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (1/2/2023).  Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi menghadiri Mandiri Investment Forum di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (1/2/2023). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Presiden Joko Widodo akan melakukan groundbreaking alias peletakan batu pertama pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kalimantan Utara tepatnya di kawasan industri Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning, bulan ini.
ADVERTISEMENT
"Jadi yang mau di groundbreaking Presiden itu tanggal 27 Februari hydropower sebesar 1.400 sekian megawatt," kata Luhut kepada awak media di Hotel Fairmont, Rabu (1/2).
Tak hanya itu, pemerintah juga akan menggenjot pembangunan industri petrokimia di kawasan yang sama. Hal tersebut dilakukan supaya RI tidak impor petrokimia di tahun 2027.
"Kita akan membangun petrokimia terbesar di sana jadi Indonesia tidak akan impor petrokimia di 2027," terangnya.
Sebelumnya, Luhut mengaku optimistis dengan kawasan industri hijau di Kalimantan Utara (Kaltara) bakal turut mendongkrak Indonesia jadi negara maju di 2045.
"Jadi tahun 2030, kita ada USD 194-200 billion, value daripada material yang kita kelola dari Kalimantan Utara. Ini angka konservatif yang kita hitung," ujar Luhut dalam acara PermataBank Wealth Wisdom 2022 di The Ritz-Carlton Pacific Place, Selasa (29/11).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, melalui kawasan industri dengan kebutuhan investasi USD 132 miliar atau setara Rp 1.848 triliun tersebut, pendapatan per kapita Indonesia akan terdongkrak hingga USD 10.000 per kapita.
"Oleh karena itu kita melihat tahun 2030, income per kapita kita akan USD 10.000. Jadi semua memberikan harapan," kata dia.
Selain itu, sambung Luhut, kawasan industri hijau di Kaltara nantinya dapat memproduksi 3 juta mobil listrik per tahun pada 2028 dengan adanya ekosistem bahan baku EV battery di sana.
"Indonesia punya resource mineral yang bangun ekosistem ini. Ini yang sedang kita bangun. Kita punya lithium, kita besar di nikel ore, natural gas, alumunium, kita punya," pungkas Luhut.
Ia juga meminta pelaku usaha tetap waspada atas tantangan resesi global pada 2023 mendatang. Meski begitu, ia percaya dengan iklim investasi Indonesia yang masih bagus tidak akan membuat perekonomian Indonesia menjadi goyang.
ADVERTISEMENT
"Nanti kita lihat 2023 akhir. Bukan saya peramal ya, tapi saya yakin juga 2045 kita akan menjadi high income country, 100 tahun kita merdeka," tandasnya.