Luhut Bicara Relokasi Industri Tekstil dari Vietnam, Minta Percepat Izin Amdal

26 Februari 2025 17:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sambutan pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sambutan pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menjadi pembicara di acara retreat kepala daerah di kompleks Akmil, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (26/2).
ADVERTISEMENT
Di hadapan para kepala daerah, Luhut mengaku menyampaikan perkembangan ekonomi Indonesia. Khususnya potensi relokasi industri tekstil hingga sepatu dari Vietnam ke Indonesia.
"(Saya) sampaikan (ke kepala daerah) mengenai perkembangan ekonomi Indonesia mengenai apa potensi relokasi industri TPT (tekstil dan produk tekstil) tekstil sepatu dari Vietnam yang sekarang sedang berproses," kata Luhut usai menjadi pemateri di retreat kepala daerah.
"Mereka (Industri tekstil-sepatu) akan masuk banyak ke daerah-daerah di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur. Bisa menciptakan lapangan kerja mungkin dalam 1,5 tahun ke depan itu sampai 1 juta sampai 1,5 juta lapangan kerja," jelasnya.
Hanya saja soal relokasi industri ini memerlukan izin Amdal yang prosesnya harus dipercepat.
"Hanya mereka minta tadi mengenai izin-izin Amdal bisa dipercepat prosesnya karena kemarin sudah kami laporkan kepada presiden dan presiden memerintahkan akan dipercepat. Malah tadi sedang kita atur ada 10-15, untuk bertemu menghadap presiden untuk menyampaikan sendiri permintaan-permintaan atau keluhan-keluhan mereka," terangnya.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan di Akmil, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Soal Indonesia akan jadi tujuan relokasi industri tekstil dan alas kaki ini juga sempat Luhut sampaikan dalam postingan Instagram.
ADVERTISEMENT
"Sempat dianggap "sunset industry" akibat maraknya PHK, sektor ini justru menyerap hampir 4 juta tenaga kerja, dengan 2,9 juta di antaranya di sektor pakaian jadi. Pelatihannya cepat, membuka peluang bagi lulusan sekolah menengah, serta mendorong pertumbuhan UMKM," jelas Luhut.
Dijelaskan investasi di sektor ini juga naik signifikan. Tahun 2024, FDI mencapai hampir USD 1 miliar, naik 107 persen dari tahun sebelumnya, sementara PMDN mencapai Rp 7 triliun.
Diakui memang ini lebih kecil dari industri smelter. Akan tetapi daya serap tenaga kerja luar biasa. Kajian Dewan Ekonomi Nasional menurut Luhut menunjukkan investasi USD 20-30 juta di pabrik pakaian jadi dapat menciptakan 6.000-9.000 lapangan kerja.
"Pekan lalu, saya bertemu Asosiasi Persepatuan Indonesia serta perwakilan global seperti Adidas dan Nike. Mereka optimistis dengan Indonesia, terutama di tengah perang dagang AS-Tiongkok dan kejenuhan industri Vietnam. Bahkan, salah satu brand global berencana meningkatkan order hingga tiga kali lipat dalam tiga tahun ke depan sehingga mampu membuka 100 ribu lapangan kerja baru," katanya.
ADVERTISEMENT