Luhut Buka Suara soal Jebakan Utang China di Proyek Kereta Cepat

26 Mei 2022 19:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan Pantau Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Foto: dok. PT KCIC
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan Pantau Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Foto: dok. PT KCIC
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal isu jebakan utang China di proyek kereta cepat. Luhut menepis utang untuk proyek infrastruktur tersebut dianggap sebagai hidden debt alias utang tersembunyi pemerintah.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu, utang dalam proyek tersebut merupakan utang dengan skema perusahaan dengan perusahaan. Ia menegaskan utang tersebut bukanlah utang pemerintah.
"Jadi kalau ada yang bilang hidden debt, itu yang bilang saya text: Kau datang kemari tunjukin hidden debt-nya di mana," pungkas Luhut dalam seminar Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, dikutip kumparan pada Kamis (26/5).
"Hidden debt itu kalau dibilang G to G, tidak, ini semua B to B, tidak ada hidden debt," sambungnya.
Pemasangan sebelas unit train set Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah rampung, Minggu (10/4/2022). Foto: Instagram/@tiko1973
Luhut pun menegaskan bahwa setiap utang yang ditempuh pemerintah merupakan utang produktif. Sehingga ia membantah pernyataan total utang sebesar Rp 7.000 triliun disebut-sebut membebani negara.
Khusus permasalahan kereta cepat, Luhut tak menampik adanya permasalahan pembengkakan biaya atau overrun cost. Kendati begitu, dia memastikan bahwa persoalan tersebut sudah diselesaikan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, pengerjaan proyek yang sempat tertunda dapat segera berjalan lagi dan bisa dilakukan uji coba dalam waktu dekat.
"Bahwa ada overrun cost, ya it happens. Enggak perlu cari salah siapa, sudah selesai. Tertunda beberapa bulan pembangunannya kereta cepat Jakarta-Bandung, tapi akan dimulai dan tes pada November tahun ini," pungkas Purnawirawan Jenderal TNI itu.