Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Luhut Cerita Setianya Istri Selama 52 Tahun: Ditinggal Bertempur & Rela Lepas S3
28 November 2023 20:42 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kata dia, sang istri berkorban banyak hal demi keluarga mereka. Pertama, saat 7 Desember 1975, dia mendapat tugas untuk terjun ke Timor Timur. Padahal mereka masih menjadi pengantin baru dan tinggal di asrama di Cijantung.
"Campur aduk rasanya ketika saya harus pergi meninggalkan istri dan Uli, anak pertama saya yang baru berusia dua tahun. Saat itulah “critical time” pertama dalam kehidupan pernikahan kami," kata Luhut di Instagram pribadinya, Selasa (28/11).
Saat itu, banyak yang gugur dalam operasi tersebut dan sang istri tak tahu bagaimana kondisinya karena tidak ada satu pun alat komunikasi selain surat dan informasi dari komandan.
"Namun saya yakin dari kejauhan, bahwa setiap keberuntungan yang saya dapatkan, ada doa tulus dari istri yang selalu ia panjatkan," ujarnya.
Hal lain yang juga dikorbankan Devi adalah kuliahnya. Usai lulus dari UI, dia seharusnya kuliah S3 di Leiden, Belanda. Tapi ayahnya meningkatkan dia harus memilih antara pendidikan dan keluarga.
ADVERTISEMENT
"Waktu itu dia bergumul, tapi akhirnya dia putuskan pilih dengan saya dan anak-anak. Jadi saya harus akui, peran istri dalam hidup saya sangat besar. Mungkin terlalu besar diungkapkan dengan kata-kata," katanya.
Rencana Usai Pensiun
Dia mengaku akan fokus membangun Research Center miliknya di Toba. Adapun Research Center di Toba adalah tempat di mana anak-anak bertalenta dari seluruh Indonesia bisa belajar dan berinovasi mengembangkan ilmu, pengetahuan, dan teknologi yang mereka minati.
"Saya itu kan mau pensiun, saya mau lihat Research Center saya di toba itu, sama nurturing anak-anak di seluruh Indonesia yang latihan gasing oleh Prof Yohanes Surya," kata Luhut dalam video singkatnya di Instagram @luhut.pandjaitan, dikutip Selasa (28/11).
Luhut mengungkapkan, tak harus menjadi presiden atau wakil presiden untuk mengabdikan diri kepada negeri. Menurutnya, melakukan hal kecil untuk negeri juga merupakan bentuk pengabdian.
ADVERTISEMENT
"Hidup itu nggak harus jadi presiden atau wakil presiden untuk mengabdi dan berkarya. Jadi apa pun kalau kita lakukan sungguh sungguh ada value-nya," ungkap Luhut.
Beberapa waktu lalu, Luhut juga sempat mengabarkan kondisi terkininya usai menjalani perawatan di Rumah Sakit General Hospital Singapore selama sebulan lebih.
Ia bilang, sudah keluar dari RS tersebut. Bahkan dia tak lagi berurusan dengan jarum suntik di rumah sakit, dan sudah mampu olahraga seperti angkat beban dan plank.
Meskipun demikian, Luhut belum bisa pulang ke Tanah Air karena masih menjalani rawat jalan untuk memastikan kondisinya pulih sepenuhnya. Luhut pun mengaku sangat rindu Indonesia.