Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Luhut Curhat Sudah Tak Ada Jarum Suntik di Tangan; Bisa Angkat Beban dan Plank
19 November 2023 8:08 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Melalui Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, ia bilang, sudah keluar dari RS tersebut, sejak tiga hari yang lalu. Bahkan dia tak lagi berurusan dengan jarum suntik di rumah sakit, bahkan sudah mampu olahraga seperti angkat beban dan plank.
Meskipun demikian, Luhut belum bisa pulang ke Tanah Air karena masih menjalani rawat jalan untuk memastikan kondisinya pulih sepenuhnya. Luhut pun mengaku sangat rindu Indonesia.
"Bicara soal kondisi fisik saat ini, Puji Tuhan saya senang sekali sudah bisa mulai berolahraga secara intens. Tidak banyak perbedaan dari kondisi sebelum dan pasca sakit saya rasakan, yang beda hanya warna rambut saja perlu di semir ulang," katanya.
Cerita Saat Menerima Kunjungan John Kerry
Sebelum keluar dari Rumah Sakit, Luhut sempat menerima kunjungan John Kerry, Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk urusan Iklim. Mereka berbincang mengenai beberapa hal terkait potensi besar Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim.
Kata dia, ada satu cerita menarik dari pertemuan keduanya, yaitu ketika Luhut menceritakan dana Pertamina yang mengendap di Venezuela dan tak kunjung kembali.
ADVERTISEMENT
Nominalnya cukup besar, senilai USD 300 juta atau sekitar Rp 4,65 triliun (asumsi kurs Rp 15.500 per dolar AS).
"Saat itu juga John langsung menelepon Amos Hochstein, tangan kanan Presiden Joe Biden untuk membantu persoalan ini. Dari telepon yang singkat itulah dana Pertamina yang tertahan selama hampir 5 tahun, akhirnya bisa segera dikembalikan," ujarnya.
Luhut mengaku kaget seorang John Kerry rela datang jauh dari AS untuk melihat kondisinya.
“Saya juga terus terang jujur nanya nih, saya siapa sih kok sampai John Kerry minta betul supaya bisa ketemu saya?" kata dia dikutip dari akun Instagram @luhut. pandjaitan, Sabtu (18/11).
Kata dia, John Kerry dan pejabat lain yang datang bukan hanya ingin tahu kondisi dirinya. Tapi juga memberikan rasa hormat ke Jokowi sebagai Presiden Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang yang sudah banyak makan asam garam kehidupan, Luhut ingin seluruh rakyat Indonesia khususnya generasi muda meneladani karakter Jokowi sebagai Presiden Indonesia.
Dia ingin masyarakat bisa bersikap adil dalam memberikan penilaian kepada seseorang, khususnya kepada calon pemimpin bangsa ini di masa depan.
"Janganlah kita terlalu fokus kepada siapa dan darimana dia berasal saja, tetapi lihatlah apa yang sudah dan akan dia perbuat untuk bangsa dan negara ini," jelasnya.