Luhut Disebut Bermain dalam Bisnis Tambang di Papua, Benarkah?

31 Agustus 2021 10:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI
ADVERTISEMENT
Somasi dilayangkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kepada Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti.
ADVERTISEMENT
Penyebabnya, Fatia dalam unggahan video di channel Youtube Hariz Azhar yang berjudul “Ada Lord Luhut Dibalik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!!” menyebut PT Tobacom Del Mandiri, anak usaha Toba Sejahtra Group dimiliki sahamnya oleh Luhut, bermain dalam bisnis tambang di Papua.
"PT Tobacom Del Mandiri ini Direkturnya adalah Purnawirawan TNI namanya Paulus Prananto. Kita tahu juga bahwa Toba Sejahtra Group ini juga dimiliki sahamnya oleh salah satu Pejabat kita, Namanya adalah Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), The Lord, Lord Luhut. Jadi Luhut bisa dibilang bermain dalam pertambangan-pertambangan yang terjadi di Papua hari ini," kata Fatia dalam video tersebut.
Benarkah Tobacom Del Mandiri memiliki keterkaitan dengan Luhut?
Berdasarkan penelusuran kumparan, The Asia Miner pada 20 Oktober 2016 pernah memberitakan adanya kerja sama West Wits Mining dengan Tobacom Del Mandiri untuk proyek Derewo Gold River di Papua. Tobacom memberikan sertifikat untuk Izin Usaha Pertambangan (IUP) Derewo dan izin kehutanan, serta mengelola akses dan keamanan lokasi. Tobacom disebut merupakan bagian dari grup perusahaan PT Toba Sejahtra.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Fanny Kusumawardhani
PT Toba Sejahtra, perusahaan yang didirikan Luhut pada 2004, merupakan grup perusahaan yang bergerak di bidang energi, baik kelistrikan, pertambangan, dan migas, serta perkebunan & hutan tanaman industri, properti, dan industri.
ADVERTISEMENT
Per Oktober 2017, Luhut telah melepas 90 persen kepemilikan sahamnya di PT Toba Sejahtra (Persero) sehingga tinggal tersisa 9,9 persen.
Salah satu anak usaha PT Toba Sejahtra adalah PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Toba Sejahtra tercatat memiliki 10 persen saham TOBA.
Website resmi Tobacom Del Mandiri tak ditemukan dalam pencarian melalui Google. Hanya tercatat bahwa perusahaan ini berkantor di Wisma Bakrie 2 Lantai 17, Jalan HR Rasuna Said Kavling B2, Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Soal keterkaitan antara Tobacom dengan TOBA maupun PT Toba Sejahtra, kumparan mencoba mengkonfirmasi kepada Wakil Direktur Utama TOBA Pandu Patria Sjahrir. Pandu mengaku tak mengenal Tobacom.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada (keterkaitan) di Toba Bara Sejahtera dan anak perusahaan. Mereka perusahaan apa?" ujar Pandu saat dihubungi kumparan, Minggu (29/8).
Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi juga membantah bahwa Luhut terlibat dalam bisnis pertambangan di Blok Wabu, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
"Unggahan di channel Youtube Saudara Haris Azhar dimaksud telah membentuk opini atau pernyataan-pernyataan yang tidak benar, tendesius, character assassination, fitnah, penghinaan/ pencemaran nama baik dan berita bohong bahwa Pak Luhut bermain dalam bisnis pertambangan di Blok Wabu, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua,” kata Jodi.
Pihak Luhut melalui kuasa hukumnya Juniver Girsang & Partners mensomasi Haris Azhar dan Fatia agar dalam waktu 5 x 24 jam menjelaskan motif dan tujuan unggahan video tersebut. Surat somasi untuk Haris Azhar diterbitkan pada 25 Agustus 2021 dan somasi untuk Fathia pada 26 Agustus 2021.
ADVERTISEMENT