Luhut Dorong Prabowo Beli Kapal Riset Laut Canggih

15 Mei 2024 14:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan berbincang dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menghadiri pelantikan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan berbincang dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menghadiri pelantikan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, mendorong presiden terpilih Prabowo Subianto membeli kapal riset laut berskala canggih. Salah satu kapal yang menjadi percontohan adalah kapal OceanXplorer, milik organisasi nirlaba eksplorasi laut global. Kapal ini senilai Rp 3,5 miliar dengan dana operasional Rp 8 miliar per hari.
ADVERTISEMENT
"Dulu kan semua bicara anggaran, apakah ini prioritas buat kita. Kalau menurut saya, saya akan mendorong ke Pak Prabowo (membeli kapal seperti itu), biarlah ini menjadi prioritas karena ini kan harganya 200 juta dolar atau 3,5 triliun," kata Luhut, saat konferensi pers Ekspedisi bersama Indonesia-OceanX, di Bali, Rabu (15/5).
Luhut menilai penting memiliki kapal riset berteknologi canggih. Hal ini karena lebih dari 70 persen wilayah Indonesia adalah laut dengan garis pantai mencapai lebih dari 108 ribu kilometer dan 17.504 pulau.
Kekayaan laut Indonesia menyimpan keanekaragaman hayati, perikanan, karbon biru, energi baru terbarukan. Namun, baru sekitar 19 persen perairan Indonesia yang sudah dipetakan dan kurang dieksplorasi khususnya laut dalam.
“Saya pikir Indonesia harus lebih agresif tidak bisa hanya menunggu. Masa negara sebesar kita ini tidak punya kapal untuk penelitian. Menurut saya ya memalukan," katanya.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, kapal OceanX dilengkapi teknologi mutakhir mensurvei beragam situasi lingkungan laut, termasuk habitat laut dalam, dangkal, dan pesisir.
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan saat konferensi pers Ekspedisi bersama Indonesia-OceanX, di Bali, Rabu (15/5). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Kecanggihan kapal ini di antara memiliki remote operated vehicle (ROV) atau alat yang mampu menyelam di kedalaman hingga 6 ribu meter. Kapal ini memiliki ruang bagi operator, peneliti dan laboratorium di dalamnya.
Sementara itu, berdasarkan catatan Brin, Indonesia hanya punya 4 kapal riset yang tidak mampu menyelam hingga 6 ribu meter.
"Kita tidak bikin semewah dia, tapi teknologinya harus betul-betul teknologi yang paling mutakhir dari situ anak-anak muda Indonesia nanti akan belajar mengenai bangsa ini, (itu kapal) seperti universitas terapung," katanya.
Sementara itu, Ekspedisi bersama Indonesia-OceanX dimulai pada 8 Mei 2024 di Batam, Kepulauan Riau. Ekspedisi akan berlanjut ke Bitung, Sulawesi Utara hingga 25 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
Ekspedisi ini fokus memetakan kondisi laut dalam Indonesia, termasuk investigasi zona megathrust untuk menyempurnakan model gempa bumi dan tsunami.
Penelitian perikanan di Sumatera Barat untuk meningkatkan pemahaman dan memandu keputusan pengelolaan dan eksplorasi potensi keanekaragaman hayati serta penilaian dampak terhadap manusia.