Luhut Gandeng Perusahaan Otomotif China Bangun Pabrik Kendaraan Listrik di RI

14 September 2023 12:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) berjalan bersama Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri) sebelum uji coba kereta cepat rute Jakarta-Bandung di Stasiun Halim, Jakarta, Rabu (13/9). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) berjalan bersama Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri) sebelum uji coba kereta cepat rute Jakarta-Bandung di Stasiun Halim, Jakarta, Rabu (13/9). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana pemerintah menarik minat perusahaan otomotif asal China, Geely Auto Group, untuk membangun pabrik kendaraan listrik di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Luhut menyebutkan, Geely adalah perusahaan mobil listrik terbesar ketiga di China setelah BYD dan Wuling. Dia mengaku sudah mengunjungi langsung perusahaan tersebut di China.
"Kemarin datang saya offer (tawarkan) dia eh kamu mau ndak bikin (pabrik) di Indonesia, tapi jadi merk Indonesia, tapi research dengan Indonesia, dia (Geely) bilang mau," katanya saat Seminar Nasional IKAXA 2023, Kamis (14/9).
Luhut mengaku pihak Geely berminat dengan tawarannya untuk membangun pabrik di Indonesia. Nantinya, pemerintah akan memasok bijih nikel yang menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik ke perusahaan tersebut, mengingat Indonesia memiliki cadangan jumbo.
Geely. Foto: Reuters/Mike Cassese
"Kami akan supply kamu dengan nickel ore (bijih nikel), kapan lagi kita punya mobil indo, jadi riset bersama kita buat," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Luhut pun sudah melapor kepada Presiden Jokowi terkait penjajakan kerja sama dengan Geely ini saat menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) kemarin, Rabu (13/9). Menurutnya, Jokowi juga setuju dengan rencana tersebut.
"Saya lapor presiden, Pak kalau Bapak setuju? 'Oh saya setuju banget Pak Luhut', ya dia mau sama-sama seneng," ucapnya.
Meski demikian, dia memastikan kegiatan riset pabrik kendaraan listrik ini harus dipimpin oleh Indonesia. Dia pun mencanangkan tim riset yang berasal dari beberapa akademisi yang kompeten.
"Saya minta Prof. Satrio abang guru besar dari ITB, nanti dia gabungkan UI, ITB, ahli-alih kita untuk kerja sama ini sehingga 2025 atau 2026 paling lambat kita sudah punya mobil listrik yang dibuat anak bangsa sendiri," pungkas Luhut.
ADVERTISEMENT