Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Arahan presiden sudah jelas. Saya melihat bahwa airline hub kita terlalu banyak, 30 landasan internasional, kenapa harus 30," ujar Luhut dalam sebuah webinar katanya dalam diskusi transportasi untuk merajut keberagaman secara virtual, Jumat (14/8).
Luhut mengaku baru menyadari setelah ada kajiannya dan meninjau ulang tingkat efektivitasnya. Luhut bilang, sebelumnya pihaknya tidak terpikirkan mengenai hal ini.
"Dulu saya, termasuk pak Menteri Perhubungan sama berpikirnya. Tapi setelah ada kajian kita lihat, apa enggak kebanyakan nih. Malah kalau kita bikin kebanyakan nanti yang menikmati orang lain, sekarang kita mau bikin (bandara) lebih kecil," tegasnya.
Dengan begitu, nantinya hanya akan ada beberapa bandara internasional saja yang akan menjadi hub. Keberadaan bandara hub akan lebih efisien sebagai bandara hub di daerah-daerah tertentu saja.
ADVERTISEMENT
"Kalau orang mau datang melalui Jakarta, Medan, Yogyakarta, Surabaya, Bali. Kemudian nanti Makassar atau Manado, itu saja yang mau kita lihat sehingga dengan konsentrasi itu kita jauh lebih hebat. Tapi studi ini kita sedang buat kita berharap bulan depan selesai," ujarnya.
Dalam acara yang sama, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menyatakan hal senada. Pihaknya bakal menata ulang peran bandara sebagai hub.
"Kita akan menata ulang rute penerbangan, kita akan menata ulang bandara internasional dalam rangka mengubah strategi yang major sifatnya. Di mana sesuai arahan Bapak Presiden kita tidak perlu terlalu banyak bandara internasional, otomatis ini akan mengubah mana yang menjadi hub primer, mana yang sub hub, ini nanti akan coba kami gambarkan," ujarnya.
ADVERTISEMENT