Luhut: Jika Ada Hambatan Perizinan, Laporkan ke Saya

1 Desember 2019 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat Seremonial Pengecoran Closure Tengah Jembatan Lengkung Bentang Panjang Kuningan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat Seremonial Pengecoran Closure Tengah Jembatan Lengkung Bentang Panjang Kuningan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah memastikan bakal fokus meningkatkan investasi dan ekspor. Sehingga kendala-kendala seperti sulitnya perizinan harus dibenahi sehingga keinginan tersebut bisa berjalan secara maksimal.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan meminta masyarakat yang merasa dipersulit izin investasi agar segera melaporkan kepadanya.
“Sesuai dengan janji presiden agar mempermudah iklim investasi dan perizinan, maka jika ada hambatan pada perizinan dan ekspor yang dialami, maka saudara-saudara dapat segera menyampaikan hambatan tersebut kepada saya atau menteri-menteri terkait untuk dicari solusi terbaik,” kata Luhut berdasarkan sambutannya di acara Nusantara Akuatic di ICE BSD, Tangerang, Minggu (1/12).
Sambutan Luhut di acara Nusantara Akuatic itu dibacakan oleh Asdep Sumber Daya Hayati Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Suparman. Acara ini merupakan pameran ikan hias kelas international yang digelar sejak Jumat (29/11) sampai Minggu (1/12).
Susana saat acara penutupan Nusatic 2019, di ICE BSD, Minggu (01/12). Foto: Moh Fajri/kumparan
Dalam kesempatan ini, Luhut di dalam pidato yang dibacakan Suparman juga menyampaikan potensi ikan termasuk ikan hias di Indonesia cukup besar. Ia mengungkapkan di perairan tawar Indonesia dihuni oleh 1.248 jenis ikan, 243 jenis di antaranya merupakan spesies endemik dan 122 jenis udang hias. Sedangkan di perairan laut Indonesia terdapat sekitar 3.476 jenis ikan.
ADVERTISEMENT
Ia tidak mau potensi tersebut tidak bisa dimaksimalkan karena ada kendala seperti di investasi atau perizinan. Untuk itu, Luhut memastikan pemerintah terus membangun industri ikan hias. Salah satunya dengan menggencarkan promosi dan pemasarannya seperti dengan Gerakan Nasional Display Ikan Hias Nusantara agar banyak yang semakin tertarik termasuk para investor.
“Gerakan Nasional tersebut dilakukan dengan cara pemasangan (display) instalasi aquarium dilakukan di area publik, seperti perkantoran, rumah sakit, bandara, hotel, serta area publik lainnya baik pemerintah maupun swasta,” ungkap Luhut.
Selain itu terkait pemasaran termasuk di domestik, Luhut meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan maskot ikan hias yang sudah ditentukan yaitu Ikan Arwana Super Red (Scelerepages formosus) sebagai maskot ikan air tawar dan Banggai Cardinal (Pterapagon kauderni) sebagai maskot ikan air laut.
ADVERTISEMENT