Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Luhut ke Fahri Hamzah: Tinggi Tiang LRT Sudah Sesuai Standar
25 Juni 2018 20:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku curiga dan menduga ada mark up anggaran di proyek pembangunan light rail transit (LRT ) di Indonesia. Menurut Fahri, pembangunan LRT di Indonesia terlihat ganjil karena tiang pancang LRT dibangun tinggi-tinggi.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa pembangunan LRT telah melewati serangkaian proses yang valid.
“Suruh dia (Fahri) ngitung. Bawa sini, saya cium kakinya kalau saya salah. Kami tuh pakai anak-anak muda yang ngitung semua dan kita standar dari Prancis. Justru ada studinya,” ungkap Luhut di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (26/6).
Menurut Luhut, pembangunan LRT sudah menggunakan standar internasional. Sehingga Luhut mengimbau agar pihak-pihak yang mengkritik seharusnya memahami seluk beluk pembangunan LRT.
“Jadi standar-standar internasional itu sudah kita penuhi. Sangat kita penuhi. Jadi enggak usah lah, kalau enggak ngerti enggak usah ngomong,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Fahri Hamzah mempersoalkan tiang LRT dibangun tinggi-tinggi. Menurutnya, itu membuat biaya proyek jadi terlalu mahal.
ADVERTISEMENT
"Saya memang melihat ganjil tuh LRT yang tiangnya tinggi-tinggi tuh. Kenapa bikin LRT tiangnya tinggi-tinggi. Ya kan. Bikin saja LRT di bawah tanah. Supaya enggak perlu ada biaya tiang," kata Fahri.
Fahri ikut sumbang suara soal isu LRT, menyusul komentar Ketum Gerindra Prabowo yang menilai adanya markup dalam proyek LRT. "Tiangnya segini, mahal banget gitu. Curiga saya itu. Orang curiga. Saya juga curiga. Jelas saya ngeri tuh naik LRT. Kenapa enggak ditaruh di bawah tanah saja," ucapnya.