Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Luhut ke Gus Yahya: Tingkatkan Teknologi Informasi dalam Kurikulum Pesantren
5 Februari 2022 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengusulkan kepada Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya untuk meningkatkan teknologi informasi di dalam kurikulum pesantren.
ADVERTISEMENT
Hal itu karena menurutnya para Nahdliyin akan menjadi bagian penting dari transformasi teknologi kemaritiman untuk mendongkrak perekonomian.
“Saya kalau boleh usul Pak Ketua Umum, di dalam kurikulum pesantren pun menurut hemat saya ICT (Information Communication Technology) perlu dikedepankan lagi. Industri maritim yang berada di dekat-dekat pantai juga perlu ditambah lagi, karena kekayaan kita di laut ini besar,” ujar Luhut saat menghadiri acara Harlah NU ke-96 secara virtual, Sabtu (5/2).
“Jadi NU itu harus bertransformasi menjadi semakin modern tetapi dengan landasan kekuatan agama yang baik. Saya kira Pak Yahya ini punya potensi karena beliau punya visi yang jauh ke depan,” lanjutnya.
Adapun Luhut menjelaskan, bahwa tahun 2030 Indonesia akan menuju target ekonomi berkelanjutan di sektor maritim dan agrikultur. Di mana Indonesia akan mempunyai 113 juta pekerja terampil, kemudian 71 persen populasi berkontribusi menghasilkan 86 persen PDB. Serta memiliki potensi market sebesar USD 1,8 triliun.
ADVERTISEMENT
“Karena hampir sebagian besar orang-orang yang bekerja di sini ya NU, jadi NU betul-betul berkepentingan di sini,” ungkap Luhut.
Untuk itu Luhut mengatakan agar NU harus bisa memposisikan diri mengikuti perkembangan zaman yang begitu cepat di era digitalisasi ini.
“Dan saya pikir NU harus kompak, ada Pak Saifullah sebagai sekjen beliau sangat mahir dalam manajemen ini. Biar lah beliau nanti membantu ketua umum. Kalau saya boleh sarankan untuk jadi tim untuk bawa NU ini jadi modern, tapi tak lepas dari akar NU itu sendiri,” pungkasnya.