Luhut: Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur Kita Tunda!

9 Juni 2022 13:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan (kiri) melakukan rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (9/9). Foto: Fanny Kusumawardhani
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan (kiri) melakukan rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (9/9). Foto: Fanny Kusumawardhani
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara mengenai polemik rencana kenaikan tarif naik ke Candi Borobudur Rp 750 ribu untuk wisatawan lokal dan USD 100 untuk wisatawan mancanegara.
ADVERTISEMENT
Dia sepakat menunda rencana ini karena respons yang beragam dari masyarakat. "Jadi soal tiket itu, saya kira kita hold (tunda) aja dulu. Kita lihat bagaimana baiknya nanti," kata Luhut saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (9/6).
Meski begitu, Luhut menegaskan usulan kenaikan tiket naik ke Candi Borobudur sudah melewati kajian, termasuk membandingkan dengan negara lain.
Alasan mendasar rencana tiket dinaikkan, kata dia, untuk perbaikan di kawasan tersebut sekaligus mengantisipasi lonjakan turis karena sudah dua tahun tidak buka. Belum lagi, ada akses ke Candi Borobudur semakin mudah karena ada jalan tol dari Semarang.
Pengunjung Candi Borobudur sebelum pandemi. Foto: YouTube/Balai Konservasi Borobudur
"Jadi berapa belas juta atau berapa puluh juta orang yang akan lewat sana. Jadi akan masuk nanti ke Borobudur jutaan jumlahnya pengunjung. Itu harus kita tata kan, jadi studi itu harus dibuat juga dengan asistensi dari UNESCO juga," kata Luhut.
ADVERTISEMENT
Kata dia, selama ditutup dua tahun terakhir akibat pandemi, bangunan yang tidak layak di sekitar candi sudah dipindahkan. Kabel-kabel pun ditanam di dalam tanah dan menara BTS dipindahkan agar candi terlihat menyatu dengan alam.
Infografik Tarif Baru Wisata Candi Borobudur. Foto: kumparan
"Nah kita menentukan 1.200 orang (turis yang boleh masuk) karena sekarang sudah terjadi penurunan (pergeseran candi), juga terjadi kerusakan, karena itu barang yang sangat langka di dunia," terangnya.