Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ikut menyaksikan pengangkatan kereta Light Rail Transit Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur. Luhut datang bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta beberapa Direksi BUMN.
ADVERTISEMENT
Luhut mengungkapkan bahwa kereta LRT Jabodebek buatan PT INKA (Persero) ini lebih bagus dari kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta buatan Jepang. Dia bangga karena Indonesia bisa membuat kereta dengan teknologi yang lebih bagus dari kereta impor.
"Saya kira ini jadi prestasi tersendiri dari anak-anak Indonesia. Tadi saya dibisikin, ini teknologinya bisa lebih canggih dari MRT dan LRT di Palembang. Saya pikir Indonesia bisa melakukannya," kata dia dalam sambutannya di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta, Minggu (13/10).
Kecanggihan tersebut, kata Luhut, adalah karena teknologi yang digunakan di LRT Jabodebek satu tingkat di atas teknologi di MRT Jakarta. Tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) kereta LRT ini juga sudah mencapai 60 persen, hasil kolaborasi INKA dan PT LEN Industri (Persero).
ADVERTISEMENT
"Kemudian dengan moving block membuat lebih sederhana. Lalu mengenai teknologinya sudah teknologi generasi ketiga. Sudah lebih bagus dari teknologi MRT," jelas dia.
Luhut mengaku sebelum kedatangannya ke sini, dia bertandang dulu ke Istana Bogor bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Dalam pertemuannya, dia bilang bahwa kemungkinan masih ada hal yang kurang dari proyek LRT Jabodebek ini, termasuk kereta yang diproduksi INKA.
Tapi, Luhut justru mendapati presiden bangga proyek kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KBPU) ini mampu menggunakan kereta dalam negeri.
"Saya lapor ke presiden dan saya jelaskan ke dia mungkin ada kurang-kurang dikit, tapi kata beliau 'enggak apa-apa, yang penting buatan Indonesia. Saya juga lihat kerja sama INKA dengan luar dari sisi transfer teknologi ini yang pabrikasi di Banyuwangi lebih baik," kata Luhut.
Tak hanya berhasil mencapai TKDN sampai 60 persen, kereta buatan INKA ini juga disinyalir lebih hemat dari sisi investasi. Pun dengan biaya yang dikeluarkan masyarakat nantinya bakal ramah kantong.
ADVERTISEMENT
Menhub Budi Karya menuturkan, ini merupakan kedua kalinya INKA memproduksi kereta untuk LRT di dalam negeri. Pertama kali, LRT buatan INKA dipakai di LRT Palembang. Budi menilai, pengalaman INKA di LRT Palembang bakal membuat teknologi LRT Jabodebek lebih maju.
"Tadi saya sampaikan INKA ini produk lokal yang TKDN 60 persen. Ini kedua kali INKA bangun LRT setelah di Palembang. Ini pasti lebih bagus dan nanti bisa dikasih proyek lagi ya Pak," katanya kepada Luhut.