Luhut: Ketersediaan Air Bersih Lebih Penting dari Minyak Bumi dan BBM

19 Februari 2021 15:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019).
 Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan ketersediaan air bersih jauh lebih penting dibandingkan dengan minyak bumi maupun BBM. Menurutnya, Indonesia belum memiliki sumber daya alternatif pengganti air.
ADVERTISEMENT
“Air bersih merupakan elemen dasar yang dibutuhkan manusia, yang saya nilai jauh lebih penting dari sekadar minyak bumi dan BBM. Kalau minyak bumi kita masih punya alternatif, tapi kalau air, saya rasa belum ada penggantinya,” ujar Luhut dalam penandatanganan KPBU SPAM Regional Jatiluhur I secara virtual, Jumat (19/2).
Dia melanjutkan, air bersih dan sanitasi merupakan investasi di sektor kesehatan. Investasi di sektor ini dinilai penting untuk mencegah terjadinya wabah lokal dan pandemi di masa mendatang.
Atlet dayung nomor canoe Yuda Firmansyah berlatih dalam Pelatnas Dayung di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Foto: Aditya Pradana Putra / ANTARA FOTO
Luhut juga menuturkan, akses air bersih menjadi bagian dari kesehatan lingkungan dan pembangunan manusia yang berkelanjutan. Untuk itulah investasi di sektor tersebut menjadi sangat penting.
“Pandemi COVID-19 mengingatkan kita bahwa ekonomi dan kesehatan sangat terkait dan investasi dalam kesehatan, termasuk investasi di sektor air bersih, sanitasi, dan kebersihan adalah fondasi yang diperlukan dalam pembangunan ekonomi yang produktif, tangguh, dan stabil,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam RPJMN 2020-2024, pemerintah menargetkan 24,45 juta sambungan rumah tangga dengan akses air minum yang layak dan sambungan air bersih dengan perpipaan.
“Terkadang kalau kita bicara WC atau toilet, orang merasa ketinggian kita sebagai pejabat bicara, padahal itu bagian dari kebersihan yang ujung-ujungnya air juga. Tanpa air tidak akan ada kebersihan itu,” tambahnya.