Luhut: Kolaborasi Pelabuhan Patimban - Tanjung Priok Pangkas Biaya Logistik

27 November 2020 17:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11).  Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan mulai mengoperasikan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, Desember 2020. Saat ini, pembangunan tahap awal pelabuhan sudah rampung dan akan segera diresmikan.
ADVERTISEMENT
Menurut Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, kehadiran infrastruktur ini diharapkan mampu melengkapi kekurangan Pelabuhan Tanjung Priok. Rencananya, kata Luhut, pemerintah akan mensinergikan fungsi kedua pelabuhan tersebut dengan tujuan menekan biaya logistik di sektor industri.
Upaya ini juga sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), di mana pemerintah punya target untuk menekan biaya logistik hingga 85 persen terhadap PDB. Termasuk juga target biaya logistic performance index sebesar 3,5 persen.
"Memang sekarang ini betul-betul berpacu dengan efisiensi. Selanjutnya dalam rangka menghadapi ASEAN Connectivity 2025 yang salah satunya mengembangkan ekonomi community di negara-negara ASEAN, diharapkan Patimban dapat berkolaborasi dengan Tanjung Priok," ujar Luhut dalam webinar Kemenhub bertajuk Pelabuhan Patimban dan Kinerja Logistik Nasional, Jumat (27/11).
Ketua PMI, Jusuf Kalla mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan saat mengunjungi kantor PMI. Foto: Dok. PMI
Saat ini, kata Luhut, aksesibilitas kawasan industri di utara Jawa Barat masih bertumpu pada Tanjung Priok. Kondisi ini menyebabkan besarnya biaya logistik lantaran waktu tempuh bisa mencapai 5 jam.
ADVERTISEMENT
Sementara dengan keberadaan Pelabuhan Patimban, proses pengiriman hasil industri di sekitaran Jawa Barat ini bisa dialihkan. Menurutnya, dengan keberadaan Pelabuhan Patimban, waktu tempuh ini bisa menjadi hanya satu jam saja.
Di samping itu, kata Luhut, tujuan utama pembangunan Patimban juga untuk mengurangi traffic eksisting di Tanjung Priok yang saat ini mencapai 50 persen.
"Secara berkelanjutan, keberadaan pelabuhan mampu mendukung kegiatan ekspor dan impor sebesar 16,5 juta values pada tahun 2025. Pelabuhan yang terkoneksi dengan jalan tol juga mengangkat pembangunan 10 kawasan industri di koridor utara Jawa Barat, dengan proses distribusi yang lebih efisien," pungkas Luhut.