Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mewanti-wanti potensi krisis pangan yang mengancam dunia. Menurutnya, bahaya krisis tersebut sampai saat ini tidak terasa di Indonesia karena pasokan masih ada.
ADVERTISEMENT
“Hari ini mungkin kita belum merasa resah karena bahan pangan masih tersedia. Namun, krisis pangan global sudah mengintai dari jauh. Oleh karena itu, kita tidak boleh tinggal diam,” kata Luhut saat acara Jakarta Food Security Summit 5 secara virtual, Kamis (19/11).
Luhut mengatakan, berbagai langkah atau terobosan harus disiapkan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi di masa depan terkait pangan . Ia berharap Indonesia setelah krisis karena pandemi juga bisa terus menjaga ketahanan pangan.
Luhut meminta semua pihak terkait membangun pusat riset untuk tanaman herbal, hortikultura, dan juga dalam bidang tanaman pangan lain.
“Apa pun yang kita tanam nanti, itu betul-betul merupakan hasil studi yang dilakukan anak-anak bangsa sehingga kita bisa bangga melihat bahwa produk unggulan pangan kita atau yang diekspor ke luar itu hasil rekayasa dari anak-anak bangsa,” ujar Luhut.
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan ekspor komoditas pangan, Luhut akan mendorong sinkronisasi kebijakan ekspor dan promosi terintegrasi di Kementerian atau Lembaga. Ia menegaskan langkah tersebut penting untuk memasarkan produk pangan Indonesia di luar negeri.
“Kemenlu, Kemendag perlu menyusun strategi dan langkah bersama guna meningkatkan dan mempromosikan sekaligus menepis isu-isu negatif terkait pangan Indonesia. Langkah-langkah dan program ini, bukan hanya berdampak bagi PEN melainkan pemanfaatan dan penguatan ketahanan pangan nasional yang akan datang,” tutur Luhut.