Luhut Mau Panggil ESDM dan KLHK Pekan Depan, Bahas Pertambangan Ramah Lingkungan

27 November 2022 18:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan gelar konferensi pers di media center KTT G20, Bali, Selasa (15/11). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan gelar konferensi pers di media center KTT G20, Bali, Selasa (15/11). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengungkapkan akan mengundang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk rapat pekan depan.
ADVERTISEMENT
Luhut menjelaskan, rapat tersebut akan membahas mengenai standar pertambangan yang ramah lingkungan. Dia pun mencontohkan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebagai model yang baik dalam penerapan konsep tersebut.
"Saya minggu depan mau memimpin rapat akan undang Kementerian ESDM dan KLHK untuk merumuskan lagi bagaimana Vale Indonesia menjadi model dalam penanganan lingkungan," ujar Luhut saat Groundbreaking Proyek Pomalaa di Sulawesi Tenggara, Minggu (27/11).
Luhut melanjutkan, model atau kriteria pertambangan ramah lingkungan yang akan dibahas pekan depan tersebut nantinya wajib dilaksanakan oleh seluruh perusahaan pertambangan di Indonesia.
"Kita akan set up kriteria setiap tambang itu harus memenuhi persyaratan seperti itu dengan lengkap dalam konteks lingkungan," imbuhnya.
Ditemui usai agenda groundbreaking, Luhut menuturkan Vale Indonesia telah mengelola lingkungan dalam operasional pertambangan nikel dengan sangat baik. Contohnya dengan melakukan penanaman pohon kembali (replanting) dan pengolahan sampah dengan teknologi RDF.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, dia tidak membeberkan dengan spesifik kapan rapat tersebut akan dilakukan dan seperti apa bentuk kebijakan atau regulasi yang akan diterbitkan usai dilakukannya pembahasan tersebut.
"Kita mau membuat contoh model yang akan dilakukan oleh Vale Indonesia. Misalnya mereka punya industri yang bagus mereka lakukan setiap tahun 300 hektare untuk replanting, kemudian pengolahan tanah, dan sebagainya. Saya lihat kemarin saya baik," jelas Luhut.