Luhut : Menteri dari Jepang Kaget Melihat Indonesia Begitu Maju

11 Januari 2022 19:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 secara virtual, Senin (14/12). Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
zoom-in-whitePerbesar
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 secara virtual, Senin (14/12). Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan pertemuannya dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang, Koichi Hagiuda. Pada pertemuan itu Luhut menunjukkan beragam transformasi yang telah dan direncanakan Indonesia untuk menjadi negara industri.
ADVERTISEMENT
“Saya menerima Menteri METI Jepang. Dan saya memberikan penjelasan kepada beliau, Mr. Koichi mengenai bagaimana kita mentransformasi Indonesia ini akan mengarah pada negara industri, dan sudah terlihat langkah-langkah itu dan beliau cukup kaget bahwa Indonesia sudah begitu maju. Kita sangat maju sekarang,” ujar Luhut saat mengikuti Diskusi Publik Kosgoro 1957 secara virtual, Selasa (11/1).
Luhut juga menjelaskan beragam transformasi yang telah ditempuh Indonesia. Salah satunya adalah smelter-smelter yang baru saja selesai dibangun di tahun 2021 ini. Smelter tersebut bakal memperkuat hilirisasi sumber daya Indonesia, dengan mengubah bijih nikel kadar rendah menjadi bahan dasar baterai kendaraan listrik.
Selain itu, Luhut memaparkan rencana pemerintah Indonesia akan mengembangkan ekosistem EV (Electric Vehicle) dalam negeri. Dirinya bermimpi Indonesia dapat menggunakan green energy sehingga produk Indonesia ke depan menjadi produk green energy semua.
Presiden Jokowi meresmikan tanda dimulainya Ground Breaking Kawasan Industri Hijau di Kec Palas , Kab. Bulungan. Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
Luhut juga memberikan contoh saat Presiden Jokowi melakukan groundbreaking di kawasan Kalimantan Utara beberapa waktu lalu. Dia mengatakan kawasan ini nantinya akan menjadi pusat produksi petrokimia terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Kawasan yang dibangun dengan luas lebih dari 30 hektar dengan nilai investasi yang sangat besar tersebut menurutnya juga bakal menyedot lebih dari 100 ribu tenaga kerja.
“Apa yang kita capai saat ini adalah lompatan besar bagi negara ini, atas kepemimpinan presiden yang benar-benar menginginkan negara ini maju begitu pesat ke depan,” pungkasnya.