Luhut Minta Industri Hulu Migas Tak Hanya Ciptakan Nilai Tambah

29 November 2021 11:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Tempat Pengolahan Sampah Reduce. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Tempat Pengolahan Sampah Reduce. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, memastikan pemerintah terus mendukung upaya pengembangan industri hulu migas untuk penyediaan energi di masa depan.
ADVERTISEMENT
Luhut mengatakan industri hulu migas sampai saat ini masih menjadi pendorong perekonomian Indonesia yang kuat dan berkelanjutan.
"Di masa depan kita memiliki visi bahwa industri hulu migas tetap menjadi pendorong perekonomian yang kuat dan berkelanjutan," kata Luhut saat International Convention On Indonesian Upstream Oil & Gas, Senin (29/11).
Meski begitu, Luhut mengharapkan perkembangan industri tersebut tidak hanya fokus ke minyak dan gas saja, tetapi perlu adanya nilai tambah. Selain itu, industri hulu migas harus berdampak positif ke pembangunan infrastruktur.
"Tidak hanya dengan menciptakan nilai tambah tetapi juga meningkatkan pembangunan infrastruktur di daerah, terutama untuk daerah pedesaan, terisolasi, dan tertinggal," ujar Luhut.
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan saat berada di Sirkuit Mandalika, Lombok. Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan
Senada, Menteri ESDM Arifin Tasrif menganggap industri hulu migas tetap menempati posisi strategis di tengah Indonesia yang juga memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan.
ADVERTISEMENT
"Industri hulu migas utamanya gas yang memiliki kandungan karbon rendah, akan menjadi penyokong utama energi pada masa transisi energi. Keberadaannya juga akan menggantikan energi-energi fosil yang memiliki kandungan karbon tinggi, seperti batubara," ungkap Arifin.
Untuk itu, Arifin menegaskan industri hulu migas tidak akan akan ditinggalkan di tengah era peralihan energi. Apalagi, kata Arifin, industri ini merupakan salah satu pilar energi dan pilar ekonomi Indonesia.
"Multiplier effect sektor ini dirasakan sampai ke sektor-sektor pendukungnya. Agar sukses memerankan posisinya, industri hulu migas juga harus melakukan strategi-strategi untuk menurunkan emisi carbon di lapangan," tutur Arifin.