news-card-video
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Luhut Minta Investor Tak Khawatir Revisi UU TNI: Bagus Itu, Ndak Masalah

20 Maret 2025 13:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan di KEK Industropolis Batang, Kamis (20/3/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan di KEK Industropolis Batang, Kamis (20/3/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menilai positif Revisi Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2024 tentang TNI dan tidak akan bermasalah kepada perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
DPR RI baru saja menyetujui RUU Nomor 34 Tahun 2024 tentang TNI pada Rapat Paripurna ke-15 Masa Persidangan II 2024-2025, Kamis (20/3).
Luhut berkaca pada dirinya yang juga merupakan purnawirawan TNI dan kiprahnya di pemerintahan. Menurutnya, tidak masalah seorang TNI memiliki karier di pemerintahan.
"Kan bagus itu, ndak ada masalah (dampaknya ke ekonomi), bagus juga, kan ada juga orang TNI. Aku kan orang TNI. Bagus nggak?" katanya saat ditemui di KEK Industropolis Batang, Kamis (20/3).
Luhut juga berharap investor asing tidak khawatir dengan dengan disahkannya RUU TNI itu. Hal ini juga tercermin dari menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini.
"Ah kan udah rebound hari ini, 1,9 atau 2 (persen) gitu," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, investor tidak perlu khawatir dengan kondisi perekonomian Indonesia, sebab Presiden Prabowo Subianto juga akan fokus pada deregulasi menggunakan government technology (govtech).
"Enggak, sepanjang Pak Presiden sudah beri tahu tadi deregulasi, jadi aturan-aturan kita sekarang Presiden minta semua disederhanakan. Jadi semua kita online," jelas Luhut.
Dia menyebutkan, Prabowo sudah menandatangani aturan terkait govtech yang diharapkan bisa menimbulkan penghematan hingga ratusan triliun dan meningkatkan penerimaan pajak.
"Itu akan kita segerakan. Itu akan menghemat banyak sekali, ratusan triliun penghematan. Penerimaan pajak saja banyak dapat dari situ karena semua sudah online. Jadi semua digitalisasi," tandas Luhut.