Luhut: Penduduk RI 270 Juta, yang Meninggal Kena Corona Enggak Sampai 500

14 April 2020 20:26 WIB
comment
208
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Pemerintah memilih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengatasi penyebaran virus corona. DKI Jakarta menjadi daerah pertama yang mulai menerapkan peraturan tersebut disusul dengan wilayah lainnya.
ADVERTISEMENT
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah bakal mengambil langkah selanjutnya setelah mengevaluasi pelaksanaan PSBB. Kebijakan akan diputuskan dengan berbagai pertimbangan, misalnya data jumlah korban meninggal akibat corona.
“Buat saya juga jadi tanda tanya sih, kenapa jumlah meninggal sampai hari ini, maaf sekali lagi, itu kita angkanya enggak sampai 500 padahal penduduk kita ini kan 270 juta, infected 4.000-an lebih katakan kali sepuluh 50.000,” kata Luhut saat konferensi pers secara virtual, Selasa (14/4).
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
Luhut membandingkan jumlah korban meninggal di Indonesia dengan di Amerika Serikat. Ia mengungkapkan di Amerika Serikat korban meninggal lebih banyak meski perbandingan penduduk dengan Indonesia memang berbeda.
“Lah Amerika yang bedanya lebih besar dari kita. Beda penduduk 60 jutaan itu yang meninggal 22.000, yang infected itu hampir 500 ribu. Oke lah kita mungkin kurang testing kit-nya tapi saya bilang tadi sudah dikali jadi 50.000,” ujar Luhut.
ADVERTISEMENT
Namun, Luhut memastikan pemerintah terus berupaya mengatasi pandemi corona di Indonesia secara hati-hati, cermat dan tidak mau grusa-grusu atau gegabah. Ia memastikan pemerintah terus mengkaji segala langkah yang akan diambil.
“Kalau ada yang bilang kenapa pemerintah lambat enggak juga. Semua cermat kita lakukan. Kita ingin pastikan bahwa rakyat-rakyat kecil itu menerima social safety net berjalan. Jadi Kartu Pra Kerja, bantuan langsung semua itu dipastikan,” tutur Luhut.