Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Akibat demonstrasi yang terjadi di Hong Kong, pengusaha di negara itu mulai memikirkan untuk memindahkan uangnya ke negara lain. Sebab Hong Kong dinilai tidak aman untuk investasi saat ini.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, pengusaha Hong Kong mau memindahkan tabungannya ke Indonesia dengan potensi USD 680 miliar atau Rp 9.520 triliun (kurs Rp 14.000).
"Hong Kong itu punya dana USD 680 miliar, karena mereka 4 bulan uncertain. Mereka juga ingin pindah ke mana-mana," katanya saat ditemui di Kantor BPPT, Jakarta, Rabu (16/10).
Dia menambahkan, hal itu disampaikan sejumlah pengusaha Hong Kong saat bertemu dengannya di Washington, AS belum lama ini. Dalam kesempatan tersebut, pengusaha Hong Kong itu sempat meragukan keamanan menabung di Indonesia.
"Singapore lihat kompetitif dia, dia pikir Indonesia pilihan. Tapi dia ada enggak jaminan Indonesia aman, saya jawab ada," tegas Luhut .
Menurut dia, rencana menarik dana tabungan Hong Kong itu telah disampaikan ke Presiden Jokowi. Jokowi pun sempat bertanya mengenai keuntungan dari penarikan dana itu. Namun setelah ia jelaskan, Jokowi memahami.
ADVERTISEMENT
"Kemudian saya telepon Gubernur BI (Perry Warjiyo), bisa enggak holding tax dimainkan. Tapi harus hati-hati saya bilang. Jangan sampai money laundry," jelasnya.
Dia mengungkapkan, pada pekan depan, perwakilan pengusaha Hong Kong akan bertemu dengan Gubernur BI Perry Warjiyo. Dia mengatakan, Perry akan menawarkan kemudahan sesuai yang diinginkan Luhut .
"Minggu depan ketemu dengan Pak Perry, akan lihat. Pak Perry bilang akan positif," ucapnya.