Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Luhut: PLN Jangan Lagi Beli Batu Bara dari Trader yang Tak Punya Tambang
10 Januari 2022 21:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dalam rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan hari ini, diputuskan bahwa ekspor batu bara akan dibuka kembali secara bertahap mulai 12 Januari 2022 karena PLN telah melalui kondisi krisis. Pasokan batu bara untuk PLTU dalam jangka pendek sudah aman.
ADVERTISEMENT
Untuk pengamanan jangka panjang agar tak terjadi krisis lagi, Luhut memerintahkan PLN supaya membuat kontrak jangka panjang secara langsung dengan produsen-produsen batu bara.
"PLN agar membeli batu bara dari perusahaan tambang batu bara yang memiliki kredibilitas dan komitmen pemenuhan yang baik. Jangan lagi membeli dari trader yang tidak memiliki tambang. Serta menggunakan kontrak jangka panjang untuk kepastian suplai," kata Luhut dalam keterangan resmi, Senin (10/1).
PLN juga diminta Luhut agar meningkatkan kemampuan bongkar batu bara di masing-masing PLTU.
Dengan mempertimbangkan kondisi di dalam negeri yang sudah tidak terancam pemadaman listrik berskala besar, Luhut mengizinkan 14 kapal untuk berlayar mengirim batu bara ke luar negeri.
"Per hari ini, melihat kondisi suplai PLN yang sudah jauh lebih baik, untuk 14 kapal yang sudah memiliki muatan penuh batu bara, dan sudah dibayar oleh pihak pembeli, agar segera di release untuk bisa ekspor. Jumlah kapal ini harus diverifikasi oleh Ditjen Minerba dan Ditjen Perhubungan Laut (Hubla). Bakamla juga perlu melakukan pengawasan supaya jangan sampai ada kapal yang keluar diluar list yang sudah diverifikasi oleh Ditjen Minerba dan Hubla," paparnya.
ADVERTISEMENT
Untuk tongkang-tongkang yang memuat batu bara untuk ekspor, tetap diarahkan untuk memenuhi kebutuhan PLTU-PLTU yang masih membutuhkan suplai. "Jadi belum diperbolehkan untuk melakukan ekspor," tegas Luhut.
Pemerintah akan mengevaluasi kembali untuk pembukaan ekspor pada hari Rabu (12/1/2022).