Luhut Proyeksi Nilai Ekonomi Digital RI Tembus USD 140 Miliar di 2025

6 September 2022 17:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan paparannya dalam "kick off" DEWG Presidensi G20 di Jakarta, Selasa (15/3/2022). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/POOL
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan paparannya dalam "kick off" DEWG Presidensi G20 di Jakarta, Selasa (15/3/2022). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/POOL
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Koordinator Maritim dan dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memproyeksi nilai ekonomi digital Indonesia akan tembus USD 140 miliar atau sekitar Rp 2.083,9 triliun (kurs Rp 14.885 per dolar AS) di tahun 2025. Angka ini naik dua kali lipatnya dari tahun lalu USD 70 miliar.
ADVERTISEMENT
“Ekonomi digital Indonesia tumbuh pesat dan menjadi penopang perekonomian dalam negeri akibat dampak pandemi. Ekonomi digital memiliki peran penting dalam mencapai visi menjadi negara maju pada tahun 2045,” kata Luhut dalam webinar Enunciating New Indonesia Homeground Unicorns, Selasa (6/9).
Menurut Luhut, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia sangat pesat jika dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara. Ia menuturkan, pemerintah juga berkomitmen mendukung perekonomian melalui sektor digital.
“Untuk para startup, Pemerintah berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, khususnya untuk mencapai lebih banyak unicorn. Selain itu Pemerintah tidak hanya akan bertindak sebagai regulator, namun juga fasilitator bahkan akselerator,” jelasnya,
CEO dan Co-Founder Blibli Kusumo Martanto mengatakan, menyandang status unicorn merupakan sebuah awal. Menurutnya, saat ini yang terpenting adalah mempertahankan bisnis secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
“Kami memahami bahwa perilaku konsumen terus berubah. Hal tersebut mendorong kami untuk fokus mempersiapkan ekosistem dan memperkuat sinergi jaringan offline online atau omnichannel. Dengan demikian Blibli sudah siap dengan segala bentuk disrupsi dan pergeseran perilaku di masa yang akan datang,” kata Kusumo.
Sementara itu, CEO tiket.com George Hendrata menuturkan bahwa memahami situasi pasar akan membantu menciptakan sebuah solusi yang tepat guna dan relevan. “Fokus pada kebutuhan stakeholder, mulai dari pelanggan, pemegang saham, termasuk para karyawan merupakan kunci dari perjalanan tiket.com selama ini," jelasnya.
"Menavigasi perusahaan startup untuk mendapatkan status unicorn dibutuhkan konsistensi, baik dalam inovasi maupun kualitas layanan. Bukan sesuatu yang mudah tapi hasilnya akan sepadan,” tutur George.
Ketua Yayasan Nexticorn sekaligus mantan Menkominfo Rudiantara mengatakan, dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi berbagai pihak, Indonesia diharapkan dapat menelurkan banyak unicorn-unicorn baru. “Forum-forum ini mampu memfasilitasi antara global venture capital dengan startup potensial. Harapannya hal ini bisa menginspirasi lebih banyak pihak, serta menjadi fasilitator pertumbuhan startup Indonesia hingga masuk ke level unicorn,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT