news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Luhut: Reformasi Kesehatan Sedang Berjalan, Obat hingga Alkes Diproduksi di RI

26 Agustus 2021 11:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin Rapat Koordinasi Pelaksanaan Uji Swab untuk Tenaga Kesehatan, Polisi, TNI, dan Satpol PP di Jakarta, Kamis (1/10). Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin Rapat Koordinasi Pelaksanaan Uji Swab untuk Tenaga Kesehatan, Polisi, TNI, dan Satpol PP di Jakarta, Kamis (1/10). Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan reformasi di bidang kesehatan sudah berjalan.
ADVERTISEMENT
Reformasi ini dilaksanakan dalam rangka percepatan penanganan pandemi COVID-19. Upaya ini, kata Luhut, sejalan dengan perintah Presiden Jokowi untuk mengutamakan produksi obat-obatan dan alat kesehatan di dalam negeri.
"Health reform itu sedang berjalan. Semua obat-obat sebanyak mungkin kita buat dalam negeri. Presiden sudah perintahkan kami untuk memproduksi dalam negeri, sekarang proses itu sedang berjalan," ujar Luhut dalam peluncuran Bangga Buatan Indonesia Pelangi Sulawesi, Kamis (26/8).
Percepatan ini dilakukan mengingat besarnya dana yang digelontorkan pemerintah di sektor kesehatan. Luhut mengatakan, dari ratusan triliun rupiah alokasi anggaran, sebagian besar habis untuk membeli alat kesehatan dan obat dari luar negeri.
"Dari Rp 495 triliun dana kesehatan itu hampir sebagian besar kita impor dari luar. Sehingga kita akan banyak nanti menggunakan obat dan alat kesehatan produksi dalam negeri," pungkas Luhut.
ADVERTISEMENT
Anggaran kesehatan ini, kata Luhut, juga akan dimaksimalkan buat memastikan program vaksinasi terus digenjot. Dengan target pemerintah sebanyak 200 juta orang sudah divaksin hingga akhir tahun 2021.
Ini perlu dilakukan mengingat belum adanya kepastian kapan pandemi COVID-19 bakal berakhir. Sehingga pemerintah merancang skenario untuk hidup berdampingan dengan pandemi.
"Berbagai literatur dan pendapat pakar kita belum tahu kapan COVID-19 akan berakhir. Seperti yang disampaikan Presiden kita mungkin akan hidup dengan ini dan harus bisa mengendalikan ini," tutur Menko Luhut.