Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Luhut: RI Butuh Pertumbuhan Ekonomi 7-8 Persen, DEN Siapkan Peta Jalan
19 Februari 2025 12:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia perlu mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi antara 7-8 persen untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
ADVERTISEMENT
Luhut mengakui pertumbuhan ekonomi 7-8 persen menjadi salah satu tantangan yang berat untuk Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045. Meski demikian, Luhut menyatakan Dewan Ekonomi Nasional tengah mempersiapkan peta jalan untuk mencapai visi tersebut.
"Sekarang kami sedang memfinalkan 8 persen itu bagaimana kita capai. Kita sudah buat satu peta jalannya," kata Luhut dalam acara The Economics Insight di Hotel Westin Jakarta, Rabu (19/2).
Dengan pembentukan peta jalan, Luhut mengatakan, pihaknya dapat menentukan industri apa saja yang dapat didorong untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Tak hanya itu, pihakanya juga dapat menentukan investasi yang masuk ke RI, terutama dari investor asing.
"Misalnya kita melihat sekarang investasi yang berorientasi ekspor. Misalnya di Tiongkok ada barang-barang industri semacam ini yang pengin relokasi ya kita tangkap. Misalnya kemarin kita dapat contoh mainan, toys. Itu kan labor intensive. Sekarang melihat relokasi ke Indonesia, kita kasih di industri di Indonesia 100 persen ekspor ke Amerika. Dan ini menarik padahal sebenarnya teknologinya dari Tiongkok," kata Luhut.
ADVERTISEMENT
Luhut menyatakan saat ini tidak ada isu sentral yang bisa menghambat pencapaian pertumbuhan ekonomi 7-8 persen untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Namun, Luhut yakin dalam 3 pekan ke depan dapat menyelesaikan peta jalan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.
"Jadi mungkin dalam 3 minggu ke depan kami sudah selesaikan mengenai bagaimana kita mencapai 8 persen growth dalam beberapa tahun ke depan. Apa yang harus dibuat, bagaimana strateginya, dan sebagainya," ujarnya.