Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Luhut Sebut Abu Dhabi Mau Masuk USD 10 Miliar ke Danantara
19 Februari 2025 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Seperti tadi saya bilang 10 GW tadi Abu Dhabi mau masuk, itu renewable energy, itu kan USD 10 miliar, belum yang lain,” kata Luhut kepada wartawan di The Westin, Jakarta Selatan pada Rabu (19/2).
Dengan keberadaan sistem joint venture antara Danantara dengan perusahaan mana pun, Luhut mengungkap nantinya perusahaan milik negara dapat lebih transparan.
“Itu satu kunci, artinya orang bisa lihat, enggak bisa lagi manajemen titipan karena joint (venture) tadi,” ujarnya.
Terkait pendanaan awal Danantara yang disebut Presiden Prabowo dapat mencapai USD 20 miliar, Luhut membuka peluang pendanaan awal tersebut bisa lebih dari itu.
“Ya sangat bisa malah kita hitung-hitung bisa USD 25 miliar dengan dividen yang ada kita bisa leverage. Sekarang pertanyaannya mau dikemanain nih?,” katanya.
Nantinya pendanaan tersebut menurun Prabowo akan digunakan untuk membiayai 15 sampai 20 proyek bernilai miliaran dolar. Perihal ini, Luhut juga menambahkan saat ini Prabowo sudah memiliki 53 proyek quick win untuk Danantara yang sedang disiapkan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Luhut menjelaskan Danantara bisa membangun perusahaan patungan (joint venture) dengan perusahaan mana pun.
"Saya kira Danantara, kemarin Bapak Presiden sampaikan, akan kita luncurkan, dan bagusnya ini, mereka punya kewenangan untuk mendirikan atau membuat usaha patungan dengan perusahaan mana saja, dengan kata lain, semua BUMN yang kita miliki saat ini itu akan transparan, akan efisien, karena manajemennya tentu bisa mereka bawa dari mana saja," ujar Luhut dalam Indonesia Economic Summit (IES) by Indonesian Business Council (IBC) di Jakarta, Selasa (18/2).