Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Luhut Sebut Bunga Matahari Ukraina Bikin Harga TBS Sawit Anjlok
7 Juli 2022 19:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perang berkepanjangan Rusia-Ukraina itu telah berdampak banyak pada perekonomian global. Kini kebijakan ekspor sunflower atau minyak bunga matahari Ukraina menekan harga sawit di pasar global.
"Begitu minyak bunga matahari yang beberapa bulan tidak diekspor, sekarang dibuka dan (pajak) diturunin itu kena kelapa sawit," ujar Luhut dalam rapat koordinasi masalah sawit, Kamis (7/7).
Hal ini, kata Luhut, berimbas pada sulitnya memastikan harga tandan buah segar (TBS) sawit bisa naik secepatnya. Sentimen dan kondisi pasar internasional disebut menjadi penentu dalam menata kebijakan ini.
"Enggak bisa ngomong sekarang (kenaikan harga TBS). Kita harus lihat Ukraina, dia cadangan sunflower-nya gede enggak terekspor kan, sekarang dibuka, pajaknya dikurangi," sambung Luhut.
Atas dasar itu, Luhut pun juga meminta agar Sri Mulyani menurunkan harga pungutan ekspor untuk produk sawit tersebut. Supaya jumlah sawit yang diserap bisa jauh lebih besar.
ADVERTISEMENT
Sembari itu, pemerintah juga sudah memulai audit terhadap perusahaan-perusahaan kelapa sawit. "Sudah mulai (audit), kita berita tahu sudah jalan. Bisa dua bulan sampai tiga bulan," ujar Luhut.
Catatan Redaksi:
Artikel ini telah mengalami perubahan dari judul awalnya 'Luhut Sebut Ukraina Jadi Biang Kerok Anjloknya Harga TBS Sawit'. Perubahan judul artikel terkait adanya hak jawab dan keberatan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi melalui Kepala Biro Komunikasi, Andreas Dipi Patria, tertanggal 9 Juli 2022, yang salah satunya dan utamanya menyatakan hal sebagai berikut:
Setelah melalui telaah dan kajian yang kami lakukan, pemberitaanpemberitaan media terhadap Menko Marves Luhut B. Pandjaitan pada konteks harga TBS ini menurut hemat kami, terkesan menyalahkan dan menyudutkannya secara personal. Sebab, pemberitaan baik judul dan isi berita, yang disampaikan dalam pemberitaan tidak sesuai dengan fakta-fakta sebenarnya yang disampaikan sebagai narasumber. Terutama pada narasi yang menyebutkan dan menjelaskan bahwa Menko Marves secara gamblang menyalahkan Pemerintah Ukraina atas anjloknya atau rendahnya nilai jual TBS di pasar global maupun di Indonesia saat ini. Kami melihat kalimat tersebut memiliki kecenderungan untuk membangun opini bahwa “Menko Luhut menyalahkan Ukraina atas jatuhnya harga sawit” yang sebenarnya Menko Luhut hanya mengungkapkan fakta yang sedang terjadi di Ukraina yang berdampak pada Indonesia. Lebih lanjut, kami tegaskan bahwa Menko Luhut tidak menyalahkan Ukraina, namun yang diungkapkan adalah mekanisme pasar sebagai bentuk sebab akibat. Framing atau bingkai yang dibuat oleh rekan-rekan media dan jurnalis dalam sebuah berita atau pemberitaan yang terkesan menyudutkan dan menyalahkan satu pihak tidaklah tepat dan bijak. Kalimat yang dibuat bahwa Menko Luhut menyalahkan Ukraina dapat menimbulkan persepsi publik yang salah dan Sifat : Segera media tidak turut membantu menjaga hubungan diplomatik Indonesia dengan negara lain.
ADVERTISEMENT