Luhut Singgung Pejabat Toxic: Kalau Mau Kaya Jadi Pedagang

2 Desember 2024 15:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menjadi pengisi materi di retreat Kabinet Merah Putih, Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/10). Foto: Instagram/ @luhut.pandjaitan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menjadi pengisi materi di retreat Kabinet Merah Putih, Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/10). Foto: Instagram/ @luhut.pandjaitan
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengakui adanya pejabat-pejabat bermental kurang bagus. Mantan Menko Maritim dan Investasi itu menyebutnya sebagai orang toxic di pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Luhut menyinggung soal adanya pejabat yang suka minta-minta uang.
"Memang ndak boleh ada pejabat yang minta-minta duit, itu kuncinya, karena itu dari mulut ke mulut. Makanya saya bilang toxic-toxic itu ya ini," ujar Luhut membuka acara Lembaga Administrasi Negara, Senin (2/12).
Luhut menyinggung soal pejabat toxic ini saat berbicara mengenai transformasi teknologi dan digitalisasi yang sedang dijalankan pemerintah. Menurut Luhut, saat semua transaksi tercatat secara digital, tidak ada lagi potensi korupsi.
Atas dasar itu, Luhut kembali menyinggung soal Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang ia nilai kampungan.
"Sekarang kalau anda lihat mana ada OTT lagi sekarang, orang marah dulu saya bilang OTT kampungan, memang kampungan, ngapain kita bikin bikin gitu," ujar Luhut.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sekarang dengan kita buat e-katalog, itu yang membuat juga si Pahala (Komisioner KPK) juga dengan kami, dia saya undang dari KPK, karena salah satu tugas pokok KPK, fungsi KPK adalah pencegahan, bukan hanya penindakan," tuturnya.
"Pencehahan jadi ini saya pikir perlu kita lihat, dan kalau anda lihat lagi semua aspek kehidupan berbangsa kita, saya sangat optimis kita akan mencapai apa yang kita inginkan untuk pertumbuhan secara bertahap 8 persen, sampai dengan 5-10 tahun ke depan," sambung Luhut.