Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Luhut soal Dampak Efisiensi Anggaran ke Ekonomi: Saya Harap Tidak Banyak
20 Februari 2025 10:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan akan melihat dampak efisiensi anggaran terhadap pertumbuhan ekonomi. Ia berharap langkah pemerintah tersebut tak terlalu berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
“Ya kita lihat lah kan sekarang mulai diperhatikan dengan cermat, disesuaikan dengan cepat. Saya berharap tidak banyak, kalaupun ada tidak akan banyak,” ujat Luhut dalam Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025, Kamis (20/2).
DEN telah mengusulkan agar terdapat evaluasi terhadap area-area yang terkena efisiensi. Nantinya dalam efisiensi yang akan dilakukan selama 3 putaran, putaran pertama akan menjadi bahan evaluasi.
“Ya tergantung nanti sasaran-sasarannya, dan sekarang sekiranya belajar dengan putaran pertama ini, kita pastilah lebih hati-hati dan efisiensi menurut saya, akan menggoyang semua supaya betul-betul jangan mengeluarkan anggaran yang tidak perlu. Selama ini kan banyak,” kata Luhut.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan pemerintah menghemat anggaran negara hingga Rp 750 triliun, yang berasal dari berbagai sumber efisiensi dan dividen BUMN. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan strategis, termasuk program makan bergizi bagi anak-anak serta investasi jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya, Prabowo menjelaskan penghematan anggaran dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama Rp 300 triliun, tahap kedua Rp 308 triliun.
“Kemudian penghematan ini yang lagi ramai, ya penghematan yang kita lakukan putaran pertama oleh kementerian keuangan di sisir dihemat Rp 300 triliun, penghematan putaran kedua Rp 308 triliun, dividen dari BUMN Rp 300 triliun, 100 (triliun) dikembalikan, jadi totalnya kita punya Rp 750 triliun,” kata Prabowo dalam HUT Gerindra, Sabtu (15/2).