Luhut Temui Bos Air Products & Freeport di AS, Bahas RI Fokus Investasi Hijau

14 Mei 2022 15:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Marves Luhut Panjaitan hingga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bertemu bos perusahaan asal AS. Foto: Kementerian Investasi
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves Luhut Panjaitan hingga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bertemu bos perusahaan asal AS. Foto: Kementerian Investasi
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, bertemu dengan pimpinan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) mulai dari Air Products hingga Freeport McMoran pada saat kunjungan kerja ke negeri Paman Sam.
ADVERTISEMENT
Luhut menjelaskan salah satu fokus Pemerintah Indonesia saat ini yaitu terkait dengan pengembangan ekosistem ekonomi hijau, melalui mekanisme transisi energi dari bahan bakar fosil menjadi energi terbarukan, restorasi ekosistem seperti hutan bakau, lahan gambut, dan hutan tropis.
Menurut Luhut, kebijakan nilai tambah yang diterapkan oleh Pemerintah Indonesia sejak tahun 2014 lalu tersebut memberikan dampak ekonomi yang positif, khususnya dalam situasi pandemi COVID-19.
“Oleh karena itu, saat ini Pemerintah Indonesia menyambut baik adanya minat investor asing dalam sektor terkait dengan ekosistem ekonomi hijau tersebut, terutama pada mekanisme transisi energi dan kawasan industri, serta industri dengan nilai tambah,” kata Luhut melalui keterangan resmi Kementerian Investasi, Sabtu (14/5).
Menko Marves Luhut Panjaitan hingga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bertemu bos perusahaan asal AS. Foto: Kementerian Investasi
Dalam pertemuan tersebut diikuti juga oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, dan Ketua Umum HIPMI Mardani H. Maming.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pimpinan perusahaan asal AS yang hadir bergerak di berbagai sektor, antara lain teknologi data center, minyak dan gas, farmasi dan kesehatan, energi terbarukan, smelter pertambangan, industri makanan, dan industri lampu LED.
Dalam kesempatan yang sama, Bahlil Lahadalia menegaskan Pemerintah Indonesia sangat terbuka terhadap investasi yang kolaboratif dan mendorong pemerataan ekonomi. Ia menjelaskan salah satu kebijakan pemerintah saat ini yaitu mewajibkan adanya kolaborasi antara investasi asing dengan pengusaha nasional, terutama UMKM di daerah di mana investasi tersebut berada.
“Karena kami berpendapat bahwa sebuah investasi yang berkembang itu harus dimanfaatkan oleh semuanya, serta dapat tumbuh dan besar bersama-sama,” ungkap Bahlil.
Chairman, President, dan CEO Air Products Seifi Ghasemi menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pemerintah Indonesia dalam memastikan investasi Air Products di Indonesia terealisasi.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat percaya bahwa Indonesia memiliki masa depan yang cerah utamanya karena populasi Indonesia yang masih muda dan dinamis, sumber daya alam yang melimpah, dan pemerintahan demokrasi yang progresif serta mendukung investasi dari berbagai negara,” ujar Seifi.
Freeport McMoran, salah satu perusahaan yang juga turut hadir dalam pertemuan ini menyambut baik kerja sama yang telah terjalin antara Freeport dan Indonesia selama 55 tahun sejak tahun 1970-an. President Freeport MacMoran, Kathleen Quirk, menyatakan Freeport mempunyai rencana investasi tembaga jangka panjang yang tengah berjalan.
“Kami sangat menghargai kolaborasi yang telah berjalan selama ini semakin kuat serta komunikasi yang semakin baik dan transparan. Kami berencana meningkatkan investasi kami di Indonesia dan merasa semakin optimis dalam bekerja bersama di masa mendatang,” tutur Kathleen.
Menko Marves Luhut Panjaitan hingga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bertemu bos perusahaan asal AS. Foto: Kementerian Investasi
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi asal Amerika Serikat sejak tahun 2000 sampai dengan 2021 telah mencapai USD 19,5 miliar. Pada tahun 2021, investasi asal Amerika Serikat meningkat tajam sebesar 234 persen dari tahun sebelumnya dengan total nilai investasi sebesar USD 2,5 miliar dan berada pada peringkat ke-4.
ADVERTISEMENT
Salah satu sektor yang mendominasi investasi asal Amerika Serikat, yaitu sektor pertambangan, jasa, utilitas, industri kimia dan farmasi, serta industri makanan.