Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Luhut Tunjukkan Kiswah dan Replika Kunci Ka'bah Pemberian Pangeran MBS
7 Maret 2022 5:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, baru melakukan kunjungan ke Arab Saudi pada 1-2 Maret 2022. Dalam pertemuan dengan Pangeran MbS (Mohammed bin Salman), Luhut selain menerima komitmen investasi, juga diberi potongan kain penutup ka'bah atau kiswah dan replika kunci ka'bah .
ADVERTISEMENT
Hal itu menjadi bukti keakraban dan eratnya hubungan Luhut dengan Pangeran MbS. Luhut sendiri menyatakan sudah menjalin komunikasi intensif dengan Pangeran Mohammed Bin Salman sejak dua tahun terakhir.
"Sudah dua tahun lamanya, komunikasi kami bisa dibilang cukup intens meskipun via WhatsApp saja. Namun saya tak pernah menyangka bahwa pertemuan saya dengan Pangeran MbS akan terwujud dalam suasana yang akrab," katanya di akun instagram pribadinya, Minggu (6/3).
Dari pertemuan tersebut, Luhut mengaku mendapat komitmen investasi untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Selain itu, Pangeran MbS juga akan ikut menanamkan modal di Sovereign Wealth Fund Indonesia atau Lembaga Investasi Indonesia (LPI).
Tak hanya itu, sebagai bukti eratnya hubungan mereka, Luhut juga mengaku dititipi cindera mata berupa potongan kain penutup ka'bah atau kiswah, serta replika kunci ka'bah. "Di perjalanan pulang menuju Indonesia, saya dititipkan cindera mata untuk dibawa ke Indonesia berupa kiswah atau potongan kain ka'bah dan juga replika kunci ka'bah," ujarnya.
Di unggahan terbaru pada akun instagramnya, Minggu (6/3), Luhut menunjukkan foto dua cinderamata pemberian Pangeran MbS tersebut. Potongan kiswah dan replika kunci ka'bah itu, tersimpan dalam kotak logam berwarna kuning keemasan, dibalut beludru hitam mengkilap.
ADVERTISEMENT
Menurut Luhut, pemberian itu bukti persahabatan yang melampaui perbedaan suku, agama, dan ras.
"Saya kira, persahabatan haruslah seperti itu. Rasa percaya harus diletakkan di atas segalanya, tak jadi soal agama, ras, suku bangsa mana kita berasal," pungkas Luhut .