Luhut Ungkap Investasi Pabrik Tekstil China di RI Butuh 108 Ribu Karyawan

20 Juni 2024 19:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso, dan Komisaris Utama Fuad Bawazier di acara MINDialogue, Kamis (20/62024).  Foto:  Fariza/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso, dan Komisaris Utama Fuad Bawazier di acara MINDialogue, Kamis (20/62024). Foto: Fariza/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pabrik tekstil atau garmen investasi asal China akan membutuhkan karyawan hingga 108 ribu orang.
ADVERTISEMENT
Luhut menyebutkan, pabrik tersebut akan dibangun di Kertajati, Jawa Barat, dekat pabrik mobil listrik BYD. Awalnya, perusahaan itu butuh karyawan 90 orang. Seluruh karyawan pabrik tersebut akan diberikan tempat tinggal
"Itu dia mau bangun di satu, dia bilang tadi pagi, tadi itu namanya Kertajati. Ada Kertajati area sana, dekat BYD yang dibangun," ungkap Luhut saat acara MINDialogue, Kamis (20/6).
Selain di Kertajati, Luhut menyebut perusahaan China itu juga akan membangun pabrik di Sukoharjo, Jawa Tengah. Sehingga membutuhkan karyawan hingga 108 ribu orang.
"Tadi telepon kasih tahu saya koreksi 108 ribu, 108 ribu dan juga dia mau bukanya di Sukoharjo," ungkap Luhut.
Luhut memastikan, pembebasan lahan pabrik tersebut akan dipercepat berkat bantuan Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono. Katanya, bulan depan pembangunan sudah bisa dieksekusi.
ADVERTISEMENT
"Saya bilang oke, saya telepon sama Menteri ATR, Agus. Saya bilang, Agus, kau bisa selesaikan keluarkan anunya itu, apa namanya, status tanahnya. Bisa pak seminggu, ya by next month kita akan lihat," tuturnya.
Dia sudah meminta perusahaan itu untuk memberitahunya jika ada kesulitan. Salah satunya terkait kebutuhan air yang bisa dipenuhi baik dari Waduk Jatiluhur maupun Bengawan Solo.
Namun, Luhut mensyaratkan pemberian karpet merah tersebut harus disertai dengan investasi berorientasi ekspor untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nasional 6,5-7 persen.
"Buat kita sekarang yang penting pejabat-pejabat pemimpin ini responsif terhadap investor itu dan semua kita juga minta investasinya berorientasi ekspor," tutur Luhut.
"Semua kita juga minta investasinya berorientasi ekspor. Ini dia ekspornya dia bisa sampai 18 bilion US Dollar, dan saya bilang, wow, ini kita kasih karpet merah," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan komitmen investasi baru dari China, yaitu di sektor industri garmen
Luhut mengatakan, komitmen investasi pertama adalah dari perusahaan tekstil atau garmen yang terintegrasi secara vertikal yang berada di Ningbo. Ibarat Foxconn untuk Apple, perusahaan ini adalah “Foxconn” untuk Nike, Adidas, Puma hingga Uniqlo.
"Satu sebenarnya itu adalah mengenai industri garmen yang itu punya turunan sampai ke mana-mana seperti tulisannya. Nah, itu mereka tiba-tiba bilang kami ingin investasi di Indonesia," ujar Luhut melalui unggahan Instagram @luhut.pandjaitan, Selasa (19/3).