Luhut Ungkap Tesla Bukan Mau Bikin Pabrik di RI, Tapi Investasi Bahan Baterai

14 September 2023 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan. Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan. Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan CEO Tesla Inc Elon Musk akan berinvestasi di Indonesia, namun bukan membangun pabrik mobil listrik melainkan investasi di bahan baku baterai.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kan Ford sudah ada di kita. Kemudian juga Tesla juga mau masuk, bukan mobilnya, masuk dalam bahan prekursor untuk baterai lithium," ungkapnya saat ditemui di Grand Sahid Jaya, Kamis (14/9).
Pembahasan investasi Tesla ini seiring dengan negosiasi Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) terkait Inflation Reduction Rate (IRA), kebijakan penyaluran subsidi senilai USD 370 miliar kepada produsen yang menggunakan energi bersih di AS yang menghambat pangsa pasar baterai Indonesia.
Baterai yang mengandung nikel dari Indonesia dikhawatirkan tidak memenuhi syarat untuk kredit pajak IRA secara penuh, karena Indonesia belum memiliki perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) dengan AS.
Namun, kata Luhut, AS bergantung kepada sumber daya nikel Indonesia agar dapat menaikkan 11 kali lipat produksi mobil listriknya, sehingga AS dan Indonesia akan mencari bentuk kerja sama selain FTA.
ADVERTISEMENT
"Jadi dia (AS) butuh di kita. Kita juga bilang, kita tidak punya free trade agreement dengan mereka. Kita cari bentuk lain, kerja sama untuk itu," jelas Luhut.
Ilustrasi pabrik Tesla. Foto: Shutter Stock
"Saya kira jalan (negosiasi), bulan November nanti kita berharap akan mulai terlihat bentuknya. Sampai sekarang saya lihat negosiasinya sangat bagus," lanjut dia.
Dalam acara Seminar Nasional IKAXA 2023, Luhut menegaskan Indonesia tidak bisa disetir oleh AS terkait hilirisasi nikel di Indonesia untuk bahan baku baterai kendaraan listrik. Menurutnya, Indonesia bisa menargetkan pasar negara lain.
"Sekarang sedang negosiasi IRA dengan kita karena mereka kekurangan (nikel) dan saya bilang kalian ndak bisa anggap kami enteng, kalau kalian ndak mau it's fine, we can go to somebody else," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Luhut menilai, Indonesia beruntung memiliki pemimpin seperti Presiden Jokowi yang bisa menegaskan posisi Indonesia di pasar internasional karena kekayaan sumber daya mineral yang melimpah.
"Jadi saya deal sama mereka, exactly seperti yang saya ngomong, saya ndak pernah merasa amerika ngatur kita, nobody can't dicted Indonesia, I'm telling you. Pemimpinnya memang harus kuat, kita untung ada Pak Jokowi," tuturnya.