Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Lulusan Sekolah Pelayaran RI Banyak yang Menganggur
7 Januari 2018 17:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB

ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berkunjung ke Sekolah Tinggu Ilmu Pelayaran (STIP) di Marunda, Jakarta Utara, Minggu (7/1). Budi yang datang memakai kemeja putih dan celana jeans hitam melakukan dialog dengan para pengurus, alumni, dan taruna STIP.]
ADVERTISEMENT
Usai melakukan diskusi, Budi mengatakan ada banyak lulusan ilmu pelayaran yang tidak terserap lapangan kerja. Jumlahnya bahkan melebihi pengangguran lulusan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) yang sebelumnya dilaporkan mencapai 1.200 orang.
“Yang sudah kami tahu itu lulusan sekolah udara. Tadinya ada 1.200 pilot sekarang tinggal 600 orang. Untuk lulusan laut, lagi identifikasi. Pasti jumlahnya lebih banyak. Saya enggak bisa kira-kira,” kata Budi di Marunda.
Ribuan lulusan yang tidak terserap itu bukan hanya berasal dari 11 sekolah tinggi pelayaran yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan, tapi juga sekolah serupa yang dikelola swasta.
Budi menuturkan, salah satu penyebab lulusan pelayaran banyak kurang terserap adalah kalah saing dalam hal bahasa. Bahasa Inggris yang selama ini menjadi tolok ukur di pelayaran internasional masih belum bisa maksimal dipelajari di sekolah pelayaran dalam negeri.
ADVERTISEMENT
“Makanya kami minta nanti untuk proses belajar-mengajaranya pakai bahasa Inggris sebagai pengantarnya. Makanya saya pancing. Di STIP sudah ada kurikulum tentang itu tapi belum maksimal,” jelasnya.
Padahal, lanjut Budi, dalam hal kemampuan yang lain di bidang pelayaran, lulusan Indonesia cukup bagus. Indonesia menjadi satu dari dua negara yang diminati.
“Taruna kita termasuk yang diminati. Jadi ada dua negara yang diminati, Indonesia dan Filipina. Tapi dalam persaianganya kita kalah dalam bahasa. Dalam kompetensi yang lain cukup bagus,” tegas Budi.
STIP sebagai salah satu selolah pelayaran milik Kemenhub terdiri dari 350 orang per angkatan. Total jumlah lulusan pelaut di Indonesia saat ini hanya 400.000 orang, jauh dari jumlah pelaut Filipina yang mencapai 4 juta orang atau sepertiganya dari jumlah total pelaut dunia.
ADVERTISEMENT