Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi kembali meninjau lokasi program Lumbung Pangan di Kalimantan Tengah atau Kalteng, pada Kamis (8/10) di tengah memanasnya aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja. Ini merupakan kedatangan Jokowi yang kedua kalinya dalam waktu kurang dari tiga bulan.
ADVERTISEMENT
Pada pertemuannya kali ini, Jokowi memastikan pada tahun ini akan dilakukan penggarapan secara bertahap. Dia merinci total ada sekitar 30 ribu hektare lahan yang bakal digarap di wilayah Kalteng termasuk di Kabupaten Pulang Pisau.
"Yang di Pulang Pisau untuk 2020 kita ingin memulainya 2020, di Pulang Pisau akan dikembangkan 10 ribu hektare, di Kabupaten Kapuas akan dikerjakan 20 ribu hektare. Sehingga totalnya di provinsi Kalimantan tengah untuk 2020 adalah 30 ribu hektare," kata dia.
Tak Singgung Singkong Prabowo
Sebelumnya, Presiden Jokowi datang ke Kalteng pada 9 Juli 2020 lalu. Saat itu, kedatangannya didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang ditugasi menanam singkong di program Lumbung Pangan ini. Hadir juga Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mensesneg Pratikno, dan pejabat lainnya.
ADVERTISEMENT
Usai kegiatan Juli lalu, Prabowo pun langsung tancap gas menyiapkan program penanaman singkong. Untuk tahap awal akan dikembangkan di lahan 60 ribu hektare (ha) dari target keseluruhan 1,4 juta ha hingga 2025.
Tapi dalam kunjungan ke Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, kali ini Jokowi tak menyinggung soal penanaman singkong tersebut. Nantinya, kata Jokowi, lahan akan ditanami padi, bawang merah hingga kelapa. Bahkan juga ada budi daya ikan.
"Akan kita lihat dalam hasilnya mungkin 3-4 bulan seperti apa. Dengan cara-cara ini kita harapkan pendapatan petani akan naik tidak hanya dari padi tapi dari, bawang merah jeruk, ikan plus juga dari itik," kata Jokowi usai melakukan peninjauan, Kamis (8/10).
Minta Fasilitas Teknologi Pertanian Memadai
Dia juga memastikan sejumlah fasilitas teknologi yang memadai akan membantu percepatan penggarapan lahan tersebut. Sehingga target pemanfaatan Lumbung Pangan bisa dikerjakan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Katanya, alat-alat modern dibutuhkan karena yang akan dikerjakan adalah sebuah hamparan yang sangat luas.
"Untuk pemupukan kita pakai drone, membajak sawah kita memakai traktor apung, ini traktor khusus dan dipakai saya tanya tadi '1 hari bisa berapa hektare?' Operator traktor bilang 2 hektare," jelasnya.