Luncurkan Platform Purwarupa BAMS, Bos IBC: Akan Kurangi Biaya Konsumsi EV

12 Juni 2023 21:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Launching Battery Asset Management Services Indonesia Battery Corporation di Kantor Kemenko Marves, Senin (12/6/2023).  Foto: Nabil Jahja/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Launching Battery Asset Management Services Indonesia Battery Corporation di Kantor Kemenko Marves, Senin (12/6/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) menandatangani nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan sejumlah produsen kendaraan listrik. Hal ini terkait pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik berbasis baterai (electric vehicle/EV).
ADVERTISEMENT
Perusahaan yang menandatangani kerja sama antara lain PT Triangle Motorindo, PT Terang Dunia Internusa, PT Spora Cahaya Indonesia, PT Tri Mentari Niaga, Jiangsu Xinri E-Vehicle Co., LTD dan PT Goda Teknologi Elektronik Indonesia.
Direktur Utama IBC, Toto Nugroho, menyebutkan penandatanganan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah serta institusi terkait untuk menghadapi tantangan besar dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik, yaitu infrastruktur yang belum memadai dan belum terintegrasi.
Akibatnya, biaya yang dikenakan kepada konsumen kendaraan listrik menjadi cukup besar, sehingga masyarakat enggan untuk menggunakan EV.
“Hal ini juga mengindikasikan kesulitan bagaimana kita mengembangkan infrastruktur untuk charging dan swapping ke depan. Diketahui bahwa baterai dari motor listrik itu 40 persen biayanya ada di situ, jadi kalau kita bisa melakukan kavling terhadap baterai motor listrik itu tentunya akan mengurangi biaya konsumen,” ujar Toto dalam sambutannya di Kantor Kemenko Marves, Senin (12/6).
ADVERTISEMENT
Launching Battery Asset Management Services Indonesia Battery Corporation di Kantor Kemenko Marves, Senin (12/6/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
“Oleh karena itu dengan bangga berdiri di hadapan bapak dan ibu hari ini kami luncurkan Battery Asset Services atau BAMS. Sebuah platform ekosistem motor listrik yang dapat mengakomodir pengguna motor listrik beberapa merek, sekaligus pengguna motor konversi. Jadi ini kita akan lakukan bersama baik untuk motor listrik, maupun motor konversi.” sambungnya.
Rabid Indrajid Hattari, Sekretaris Kementerian BUMN, menuturkan peluncuran BAMS ini dapat membantu percepatan pembangunan ekosistem EV di Indonesia. Karena lewat BAMS ini, Indonesia dapat memproduksi 21 ribu battery pack. Nantinya ini bisa digunakan oleh berbagai merek motor listrik. Mulai dari Gesits, Alva, Volta, hingga motor-motor hasil konversi.
“Dari BAMS, bisa produksi 21 ribu battery pack, di mana 15 ribu di antaranya digunakan di motor listrik. 6 Ribu lainnya, tersebar di swapping station. Platform ini akan menyediakan infrastruktur pengisian yang terintegrasi dan didukung seluruh pihak,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, yang turut hadir pada acara tersebut, mengatakan keberadaan BAMS berdampak positif pada kemajuan ekosistem EV, yang nantinya akan menarik investasi, menciptakan lapangan kerja, dan serta menambah pemanfaatan bahan lokal.
“Dengan volume kendaraan listrik yang feasible, investor akan melihat investasi di Indonesia adalah sesuatu yang menjanjikan. Investasi ini juga harus mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi kapitalis, terciptanya lapangan kerja, dan pemanfaatan lapangan bahan baku lokal,” tuturnya.