Mahfud Panggil Erick Thohir dan Sri Mulyani Pekan Ini, Bahas Asabri

13 Januari 2020 14:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Polhukam Mahfud MD di Kemenko Polhukam, Jakarta pusat, Senin (13/1). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam Mahfud MD di Kemenko Polhukam, Jakarta pusat, Senin (13/1). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD akan berkoordinasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait dugaan korupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri.
ADVERTISEMENT
"Minggu ini (panggil Erick dan Sri Mulyani). Kan masih pada di luar negeri semua itu Pak Erick dan sebagainya. Jadi kita akan panggil dan kemudian akan jalan," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (13/1).
Ia menambahkan, pertemuan itu juga menindaklanjuti arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar semua dugaan kasus korupsi dibongkar. "Bukan hanya dibongkar, dibawa ke pengadilan lah," tambahnya.
Menkopolhukam Mahfud MD di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Kamis (19/12). Foto: Darin Atiandina/kumparan
Mantan Ketua MK itu mengungkapkan, saat ini masih belum bisa dipastikan instansi mana yang akan menangani dugaan korupsi di Asabri. Menurutnya, hal itu menunggu kepastian ada atau tidaknya unsur perbuatan melawan hukum dalam kasus Asabri.
"Mungkin itu nanti pengadilannya koneksitas ya, karena ada TNI aktif dan sipilnya juga, ada perusahaan swastanya juga. Nanti lah itu ada jalurnya," tutur Mahfud.
ADVERTISEMENT
"Yang penting kita pastikan dulu bahwa itu ada (korupsi) apa tidak," sambungnya.
Dugaan korupsi di Asabri disinyalir termasuk kasus berskala besar. Sebab menurut kabar yang ia dengar, dugaan kerugian negara di Asabri tidak kalah dengan Jiwasraya.
“Ya saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya, (dugaan kerugian negara) di atas Rp 10 triliun,” ucap Mahfud, pekan lalu.