Makan Bergizi Gratis Butuh Banyak Tukang Masak, Bisa Serap 1,5 Juta Pekerja

8 Oktober 2024 14:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau uji coba makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Cipayung, Jakarta Timur, Senin (26/8/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pj Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau uji coba makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Cipayung, Jakarta Timur, Senin (26/8/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, bicara soal perputaran ekonomi dari program Makan Bergizi Gratis yang bakal dijalankan presiden terpilih Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Menurut Dadan, program ini setidaknya bisa menyerap jutaan tenaga kerja. Ini terutama untuk pekerja yang akan memasak menu program tersebut.
Di samping itu juga, tiap satuan Badan Gizi Nasional setidaknya butuh 3 petugas.
"Pegawai Badan Gizinya 3 orang per satuan pelayanan. Itu artinya akan ada 90 ribu. Nah, di daerahnya yang masak-masak itu tergantung dari alat masak yang digunakan, kalau alat masak tradisional itu butuh kurang lebih 45-46 orang. Jadi kalau kita asumsi tradisional, maka nanti akan ada peluang kerja baru 1,5 juta," ujar Dadan dalam BNI Investor Daily Summit 2024, Selasa (8/10).
Dadan memastikan para pekerja yang akan menjadi tim dan petugas masak ini adalah warga lokal. Sehingga berdampak pada meningkatnya penghasilan masyarakat di daerah.
ADVERTISEMENT
Semua bahan masakan yang dibutuhkan, lanjutnya, juga diserap dari petani lokal. Dengan begitu, ia yakin masalah ekonomi pedesaan yang selama ini terjadi bisa diselesaikan.
"Dan dengan spending yang besar, di mana 85 persen itu untuk membeli bahan baku yang itu adalah produk pertanian, maka ini adalah uang yang akan beredar di masyarakat," tuturnya.
"Kelemahan ekonomi Indonesia selama ini adalah kekurangan likuiditas di pedesaan. Dan dengan program investasi masa depan dari Prabowo-Gibran, likuiditas kita kasih, jadi ini sesuatu yang sangat besar," sambungnya.